Wednesday, December 19, 2012

Gerak yang Menyembuhkan

Seorang kawan pernah berkata,
“Bergerak dulu baru sembuh, atau sembuh dulu baru bergerak (?)”

Haha. Ternyata seringkali sayapun mengalaminya, terombang-ambing menjawab tanya itu. Meskipun hanya pertanyaan yang berseliweran dalam diri.
Saya juga belum benar-benar mampu menjawabnya, sampai disuatu waktu saya mendapat jawabannya, sendiri, langsung dengan pengalaman saya sendiri.


Entah harus dituliskan bagaimana, yang jelaaaas, bergerak saja semampu diri, menunaikan satu per satu amanah yang memang harus sesegera mungkin dilaksanakan. Dengan tidak merasa-rasa bahwa diri ini sebetulnya sedang butuh sesekali untuk dimanja. Diajak berdiam, tanpa harus melakukan suatu apa.


Dan ternyata, bergerak itu memang benar-benar menyembuhkan. Lupa kalau ternyata punya “diri” yang butuh pemanjaan. Hmm, mungkin, gerak itu adalah bentuk pemanjaan untukmu, diri. :)


Dilain waktu, ada masa ketika memang “diri” bukan hanya sekadar -butuh dimanja- . Yaap, tapi sudah memaksa. Ini berbeda. Bukan butuh tapi memaksa. Memaksa untuk dimanja.

Maka benarlah, amanah apapun memang harus tertunaikan, terjalankan, dan berjalan sesuai dengan porsinya masing-masing. Pun menunaikan hak “diri” sebagai amanah yang Tuhan beri. 

Maka benarlah, porsi asupan ruhiy mesti setara dengan amanahmu. Asupan gizi untuk fisikmu juga harus sebanding dengan jam terbangmu..

Sebab amanah itu harus tertunaikan, sesuai dengan porsinya masing-masing.
Agar tak ada yang tersakiti atau terzhalimi.

Untukmu diri, maaf ya sering dzhalim.

Untukmu ruhiiy, ternyata masih banyak ruang kosongmu, disana ya? Astaghfirullaah. Doakan agar bisa terus kontinu terisi. 


Kemudian,
“Bergerak dulu baru sembuh, atau sembuh dulu baru bergerak (?)” :)
Silahkan jawab :) 


#Safar 1434 
20.12.2012

Penolakan

Terlepas dari Qadarullah, sekarang saya sadar, bahwa memang ada saat-saat dimana kesempatan itu tidak akan pernah bisa hadir, dua kali.

Maka, memilih untuk menerima atau memilih (lebih) memilih-milih adalah pilihan.
Saya masih ingat betul, ketika masih sekolah di menengah atas, saya ditawari kendaraan oleh Ayah saya.

Kata Beliau : “Kamu butuh motor? Kalau mau, tapi yang M*O” (menyebut salah satu merk motor matic)
Saya : “iya maauuu. tapi ga mau matic, maunya yang biasa, yang gigi”

Entahlah, pikiran saya dikala itu, matic itu gak kece. Terlalu feminin (lah padahal saya juga perempuan sih, hhe). Tapi yaa saya lebih berharap dikasih motor nonmatic. Begitu.
Pada akhirnya, saya benar2 tidak “mendapat” motor pribadi dari ayah saya, sampai detik ini. Hehe. Yaa karena penolakan (saya) itu. #Think- 1


Saya juga masih ingat betul, masih ketika SMA, ada yang bersedia untuk menjadi pelatih saya buat menyetir mobil. Tapi karena beberapa faktor, lagi-lagi penolakan saya, saya belum sempat belajar menyetir mobil, baru sekali waktu itu. Sampai detik ini, sampai emang taqdirnya juga sih, mobilnya sekarang udah ga ada, alias dijual. :( *dan saya belum bisa nyetir* #Think- 2

Dan bila, ada yang “datang” suatu waktu, lalu dengantanpaberpikirpanjang kembali lagi berlaku penolakan itu, hm, hati-hati kali ya. hahahah. #ooopps
#Think- 3


*ini kenapa endingnya jadi begitu yah, hehe*
~Safar 1434

Saturday, December 8, 2012

Niscaya itu, Sementara(kan) saja

Katanya, hidup itu hanya siklus. Baik-buruk. Suka-Duka. Atas-Bawah. Masuk-Keluar, … juga berbagai hal yang selalu memiliki pasangannya, ah bukan pasangan. Tapi Lawan. Lawan Kata, tepatnya.

Pun katanya, kelahiran selalu akan berakhir pada kematian. Begitupun pertemuan, akan selalu berujung pada perpisahan. Itu katanya. Tapi kau juga percaya, bukan? Kalau hal itu niscaya.

Oh Allah, satu diantara banyak pintaku padaMu. Izinkan aku untuk terus meminta. Ya, meminta-minta padaMu. Sebab tak tau lagi kepada siapa aku harus meminta. Sebab yang aku tau hanya Kau yang Maha Pemberi, Allahku.

Allah, satu diantara banyak pintaku padaMu.
Bila memang semua harus berakhir pada kematian. Bila setiap pertemuan harus selalu berujung pada perpisahan. Maka jadikan itu semua hanya sementara. 

Jadikan setiap perpisahan hanya sebagai perpisahan yang sementara. Itu saja.
Kekalkan kami (lagi) kelak, ya Rabb.
Kekalkan kami kelak di tempat kedamaian yang senantiasa Kau janjikan. Izinkan kami kelak bertemu, tanpa berpisah (l(lagi). Izinkan kami semua “terlahir kembali” untuk kehidupan yang damai lagi abadi..
“dan orang-orang yang beriman, beserta anak-cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak-cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”
(Ath Thuur: 21)

: satu hari. saat berkesempatan menghadiri acara walimah, mendapat kabar meninggal, menjenguk seorang yang sakit (tak sadarkan diri), hingga kabar kelahiran seorang jundi baru.
Allah, thank to teach me about everything. Every-Think!
#Muharram1433
Desember’12

Friday, November 30, 2012

dari yang udah pernah jadi bagianmu, #MP!

Entahlah, awalnya sudah mulai melupakannya. Tapi tiba-tiba gw diingatkan lagi, pas baca status FBnya bang Akmal.

He said :
“Good bye Multiply… There will always be a chapter in my life with your name on the title. It’s been a great ride, but everything must come to an end. Thanks for everything. Thanks to Multiply, and thanks to all MP-ers…” 

Huhuuuu. Tadinya gw lupa, beneran udah mencoba untuk melupakan, begitu. Buktinya, gw udah coba untuk move on ke BS dan Tumblr. Memindahkan semua kenangan gw yang ada disana, ke darigalaksibimasakti gw sekarang. Tapi bagaimanapun, gw ga boong, gw udah nyaman banget disana. Ahhh :(

Yap. Ini lagi-lagi tentang #MP. Waktu itu sampe pernah bikin kultwit tentang #MP, tapi agak sulit dilacak kultwit gw itu. Makanya gw mau nulis lagi disini. Hehe. Setidaknya, ini bisa jadi kenang-kenangan di detik-detik perpisahan antara gw dan dia.

Yeah, gw tuh udah temenan ama #MP sejak 2008. Meski baru intens berteman dengannya di 2009. Gw bisa belajar banyak hal atas jasanya si #MP.

Gw bisa nulis seenak dan semau gw, di #MP. Gw bisa bebas berekspresi, walaupun bikin orang mengernyitkan dahi tuh, di #MP. Gw bisa kenalan dan ketemu sama orang2 hebat tuh, salah satunya di #MP.

#MP yang selalu gw buka kalau gw lagi mau tak-tik-tuk katarsis gak jelas. hhe.

#MP tuh tempat buat gw menyimpan berbagai “terserak” yang gw temukan di kehidupan normal dan abnormal gw.

Sampai gw sadar kalau, postingan2 gw di #MP dari bulan ke bulan, tahun ke tahun tuh benar2 jenjang pendewasaan gw, nampaknya. Ihiiy.

Pokoknya, #MP tuh, kenangan dan nyaman banget deh.:)

Sampai tiba masanya, ketika gw harus belajar untuk melepas seseorang (eh salah deng, sesuatu) yang benar2 udah bikin gw deket bangeet sama dia. hehe.


-dari yang udah pernah jadi bagianmu, #MP-
 
*zheezou.multiply.com* 
:*

Tuesday, November 13, 2012

Nikmati Saja

Terus menerus ada di satu ruang (yang sama), akan membuat kita menjadi sangat jenuh.
Maka, perlu ada ruang-ruang lain yang memang harus dikunjungi, disinggahi.

Bersyukur adalah ketika masih memiliki “keluarga” di tengah aktivitas nyekripsi. Ya yaa, menjadi satu hal yang patut disyukuri. Terlebih untuk sepanjang perjalanan pulang tadi.


itu Nikmat. :)


Ingin me-nyerius-kan diri, dengan tanpa menjauhkan diri dari berbagai alat komunikasimu, entah gadget atau “tab” socmed yang masih hidup.
Nyatanya menjadi satu hal yang amat teramat sangat sulit.
Tak bisa serius. Kehilangan fokus. Berbagai ruang-ruang lain yang masih mengikutimu, mau tak mau.
Meski bukan kau yang menghampiri mereka.
Allahumma, semoga semakin menyadarkan bahwa
: Apa-apa yang harus kita kerjakan memang selalu lebih banyak dari waktu.
: Lantas bagaimana mampu untuk menaklukkan waktumu, Zah.

Itu konsekuensi.

Thursday, November 8, 2012

Cermin terbaik kirimanNya

Bismillaah,, 



Allah selalu punya cara terkeren buat bikin kita ngerti, faham, dan pada akhirnya sadar.


See? 
Akhirnya saya sadar, 
entah ini adalah kesadaran saya yang keberapa. 
Tapi sering, yap, sering. 
Seriiiiiing banget Allah bikin saya sadar, 
dengan cara yang ah, it's too simple
atau terkadang lewat cara yang berputar-putar, tapi pada akhirnya disitu juga. 
atau pernah juga, ibaratnya bikin saya dari Jakarta ke Bandung, tapi melewati Makassar dulu. 

hm, apadeh ini analoginya,, haha.
yaa suka-suka saya lah yaa.. 
intinya begitu. 
Mudah.
Mudaaah banget bagi Allah mah. 
ciyusss deh, :


dan kali ini, (meski) ini udah yang kesekian kali sih. 
Tapi saya baru nulis tentang ini sekarang.
Hm, Dia memang paling Tahu, kalau saya selalu #nyess kalau dikasih cara yang beginian. 

Beginian? hehee..
okesip, sebelum nambah berbelit-belit apa yang mau saya ceritakan..

Begini, Beginian itu adalah..
caraNya Allah buat saya, dan yang paling sering bikin saya #nyess sendiri adalah dengan sesimpel : 
Allah memberikan cermin ke saya dan seketika itu pula saya (yang mau tak mau) diberikan kesempatan untuk berbicara sendiri di hadapan cermin itu. 

**

Suatu siang, antara dua bocah perempuan, di sebuah kursi panjang di depan kantor Jurusan. Sembari menunggu dosen untuk melakukan bimbingan. 

Saya ditemani oleh seorang teman, sebut saja Nia, yang selama empattahun lebih dikenal sebagai orang yang superpendiam. haha.

tiba-tiba dirinya melepas keheningan.. hhoo.. 



Nia : Zah, emang Allah selalu ngasih yang terbaik ke kita?

Saya : Iya, Ni... Pasti. Pasti. Apapun dan bagaimanapun yang Alah kasih ke kita. Itu pasti yang terbaik. Gak mungkin enggak. :)

Nia : walaupun, itu bentuknya musibah? 

Saya : Hmm, iya *menghela napas*. Kadang, kita gak tau makna dibalik -apapayangkitaanggap- musibah itu. Tapi pasti ada hikmah. Dan itu yang terbaik. 

Nia : meskipun bertubi-tubi ? 

Saya : Bisa jadi itu ujian. Ujian itu kan kenaikan derajat keimanan. Ibaratnya gini Ni, gak mungkin kan, anak SMP, dikasih soal ujian SMA.. Itu terlalu sulit. Dan gak mungkin, anak SMP, cuma dikasih ujian anak SD, itu terlalu mudah. Masing-masing ada ukurannya. Allah tau ukuran kita, kita harus dikasih soalujian yang kayak gimana, dan Allah jamin kalau kita bisa melewatinya. Gak mungkin melewati kapasitas kita. Laa yukallifullahu nafsan ilaa wus'aha, gitu kata Allah. Intinya, tergantung sejauh mana usaha kita melewatinya.  Kalau kata temen gw, kalau kita udah nyerah dan bilang gabisa, itu berarti: belum semua kemampuan kita kita kerahkan. 
Allah pasti kasih yang terbaik, pasti Ni. Husnudzhan sama Allah. Itu kuncinya. Kunci biar Bisa sabar. Biar Bisa ikhlas. :)

Nia : Iya ya Zah,, Allah.Pasti.Kasih.yang.Terbaik.Buat.Kita. :)

Saya: #MasihHening
 



*sesering itu Allah ngasih pinjem cermin ke saya dan kali itu lewat teman yang saat itu sedang duduk di sebelah. Ia membiarkan saya berbicara padanya, pada teman saya. Tapi sejatinya, sungguh, saya sedang berbicara dengan diri saya sendiri. Menampar-nampar halus benak saya. Belajar lagi tentang kata Ikhlas, Rela, Husnudzhan dan seperti yang saya sampaikan pada teman saya itu : Percaya. Kalau Allah selalu kasih yang terbaik buat kita, gak mungkin enggak. 


Setelah agak lama hening kembali, 

tiba-tiba Nia menanyakan hal lainnya.. 

Nia: Oh ya Zah.. Percaya gak zah, kalau jodoh itu.... 

Saya : -____________-" *berharapdosenlangsungdatang, tapi ternyata belum dtg2 juga. Sampai akhirnya obrolannya pun masih berlanjut. hahaa.



*jreng jreng.. ini cerita bakalan panjang. -next time saya sambung InsyaAllah yaa. :D



Oh My Allah, 
Subhaanaka Allahumma Wa bihamdika.. 

#Dzulhijjah1433
*RoadTo1434, InsyaaAllah* 

Wednesday, November 7, 2012

Random Reflection

Bismillaahirrahmaanirrahiim


#Awalnya sejak kubaca ayatNya, bahwa daun yang gugurpun telah ditetapkan dalam Lauhul Mahfudzh.
Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi berpikir bahwa satu dan banyak hal yang terjadi pada hidupku adalah kebetulan. 
Ya, singkatnya, aku tak pernah percaya dengan "kebetulan".
Karena seperti yang termaktub dalam surat cinta itu, semua terjadi karena kehendakNya. 

Itu saja. 


#Lain cerita.
Bersyukur saat diberikan kesempatan menjadi satu dari banyak orang yang belajar tentang ilmu manusia. Ilmu Jiwa. Psikologi, begitu banyak orang menyebutnya. 
Belajar Psikologi itu belajar manusia. Belajar BK (Bimbingan dan Konseling) itu belajar untuk memahami orang lain, terlebih dalam hal afeksi. Satu hal yang perlu diingat, sebelum mengenal dan memahami mereka semua, terlebih dulu kita harus memahami diri sendiri. 

Itu kuncinya. 

#Belajar Belajar dan Belajar



#Memahami bahwa nyatanya memang ada pertahanan-pertahanan ego yang digunakan manusia. We call it "defense mechanism". :) 

Dari mulai yang baik digunakan hingga yang buruk. Dari mulai yang jarang kita gunakan, sampai yang sering. Bahkan dari yang sadar kita gunakan, hingga yang tidak kita sadari sama sekali. 

#Menjadi satu ketentuanNya bahwa aku memang harus ada disini. Menjadi satu bekal dan pembelajaran tersendiri untukku mengerti, dan semakin memahami. 


Suatu hakikat : untuk apa, mengapa, bagaimana, lalu.... 
Satu lagi: tak harus semua pertanyaan terjawab saat ini juga. :) 


*Dzulhijjah1433

Wednesday, October 31, 2012

ke-hidup-an dan Ular Tangga

Pernah bermain Ular Tangga ? :)
Weekend lalu, saya diajak bermain Ular Tangga dengan sepupu-sepupu saya. hehe.  Bermain dengan anak-anak ternyata bisa menjadi obat mujarab melepas lelah buat saya. :)
Selama permainan, saya pikir saya akan menjadi pemenangnya. haha. Tapi pada akhirnya saya dikalahkan oleh lelaki tampan berumur Tujuh tahun itu. Huh.
yayayaaaa. Saya kalah.
**
Anyway, setelah sekian lama saya tidak bermain Ular Tangga. Tapi saya selalu ingat cara dan aturan permainannya. Mudah dan Praktis. :D
Berbeda dengan permainan Monopoli, Halma, atau apalah. Hahaa. Wong saya ndak bisa main monopoli dkk itu, :D
Entah kapan terakhir saya bermain Ular Tangga, yang jelas, sebelum-sebelumnya, permainan itu hanya sebagai ajang having fun.
Tapi entah kenapa, kemarin ada bisik-bisik dalam diri saya sendiri, sembari saya melakukan permainan tersebut, dengan bocah-bocah itu.


Zah, ke-hidup-an ini seperti bermain Ular Tangga.
Kadang naik, kadang turun.
Kadang ketika sudah naik sangat jauh,
bisa saja ada "ular" yang membuat kita turun drastis.
Tapi bagaimanapun,
kita harus terus bersiap dan bersemangat untuk mencapai finish.
Meski terlalu banyak kemungkinan yang terjadi.
Jangan pernah menyerah, itu kuncinya.
Ah tapi Zah, nyatanya,
ke-hidup-an ini tidak bisa sesederhana bermain Ular Tangga,
yang bisa naik dan turun,
hanya dengan mengocok dadu. haha.
Yap,
Hidup ini butuh perjuangan, Zah.
butuh sesuatu yang harus rela kau korbankan.
butuh pencarian,
bukan cuma menunggu jawaban A-B dariNya,
seperti halnya menunggu keluarnya Mata 1, 2, 3, 4, 5, atau 6, pada pengocokan dadu di permainan Ular Tangga.hehe.
***

Sunday, August 26, 2012

bahagianya kau miliki saudara adalah mereka mampu memandangmu sampai titik terburukmu, kemudian mereka pula yang setia menasihatimu, :')

Friday, July 27, 2012

kelak, dari rahim ini yaAllah. *aamiin* Rabbi habli minashshaalihiin, :)

Romantis itu sesederhana, seorang ayah yang masuk ke kamar putrinya, bawa setablet obat dan bilang "Nih obatnya yang ini, diminum". :') *yaiyalah romantis, biasanya cuma disuru2 minum obat, ga pernah nyampe dibawain* :D

Monday, July 23, 2012

rindu-harap

selalu saja, ada setitik rindu yang kau titipkan
pada kelopak-kelopak mawar di pekarangan rumahmu.
pada awan-awan yang mekar bertebaran.
pada nyanyian-nyanyian musisi jalanan yang menemanimu sepanjang perjalanan pulang.


dan seketika itu, dalam rindu yang menghantarkanmu pada setangkup harap
bahwa di ujung jalan sana kau kan menemukannya.
sebuah batas yang menjadi kunci tuk menembus batas lainnya,
yang lebih mengangkasa.


~ruanghati,
4Ramadhaan1433

Monday, June 25, 2012

Unpredictable #2


Banyak hal yang pada akhirnya, suka ataupun tidak suka akan menjadi hal yang harus kita jalani.
Maka tepat sekali, ketika seorang bijak mengatakan
"Tuliskan semua rencanamu, dan berikan penghapusnya padaNya”
Ah ya, semakin lama saya semakin faham poinnya.
Mengerti, terkadang memang kita sendiri yang harus menjalaninya.
Tak sekedar mengerti, tapi memahami, menyadari,
untuk kemudian merelakannya.


Namanya juga hidup, tak selamanya manis, tapi ada pula pahit.
Yang namana hidup, tak semuanya baik, tapi ada juga buruk.
Hidup itu tak semuanya lancar, tapi terkadang tersendat.
Tapi percayalah, itu semua hanya siklus*


Pada akhirnya, hanya orang-orang yang memiliki kepekaan dan kelembutan hatilah yang bisa menemukan hikmah dibalik sebuah perjalanan.
Perjalanan yang tersasar sekalipun.
Dear Allah, bantu aku menemukannya, hingga tiada sesal yang terlintas dalam diri,
karena percaya bahwa caraMu yang terindah itu niscaya.

Ikhlas itu sulit, saat kau harus menghilangkan pikiran2
:"tuh kan.. Harusnya gini aja", "cb kalo kita hrsnya gitu"..
Ikhlas itu sesederhana
:bagaimana kau menerima bahwa segalanya tentangmu adalah yg terbaik dari Rabbmu
Ikhlas itu juga mengakui kesalahanmu sendiri sambil terus bertekad untuk memperbaiki

~ Sya'ban 1433



-seorangbocah,
yang masih terus menerus mengais-ngais hikmah yang Rabb-nya beri.

[to be continued], Insyaa Allah

**


Sunday, June 24, 2012

Pada akhirnya, hanya orang2 yang memiliki kepekaan dan kelembutan hatilah yang bisa menemukan hikmah dibalik sebuah perjalanan. Perjalanan yang tersasar sekalipun. dear Allah, bantu aku menemukannya, hingga tiada sesal yang terlintas dalam diri, karena percaya bahwa caraMu yang terindah itu niscaya. *Sya'ban 1433, dalam keharap-harap cemasan krn tersasar ke tempat asing yang baru kali ini ku jejak* #senyum #Bismillaah , Allah itu dekat, Zah.

Wednesday, June 20, 2012

"Lulus tepat waktu, skripsi yang selesai, ilmu yang manfaat, itu saaangat penting. Tapi yang membuatnya berharga adalah bagaimana selama proses perjalanan ke sana, kita bs meraih sebanyak2nya hikmatullah yang bertebaran. Dan bagaimana semakin dekat dengan ujung nya, semakin dekat pula hidup kita dengan Allah." #hasiltelaahberpikir --eNung Azizah M, 2012

Tuesday, June 19, 2012

"Menjaga" seorang dewasa, bisa jadi dengan meninggalkannya. "Menjaga" bagi seorang dewasa, tak melulu selalu bermakna seperti menjaga seorang bocah yang bermain gokar. :D

Friday, June 15, 2012

Aman(ah)

Seperti apa rasanya, ketika kau dihadapkan pada seseorang yang, dengan segenap kepercayaannya padamu, menitipkan benda kesayangannya padamu.

Lalu, karena kelalaianmu, ketidakcermatan kau menjaganya, benda itu rusak, entah pecah, atau mungkin sampai berbelah.

Bisakah kau gambarkan, bagaimana perasaannya saat itu ?

Sekali lagi, ketika dulu ia menitipkannya padamu, salah satu sebabnya karena ia telah mempercayaimu.

Tapi kamu justru mengecewakannya, kelalaianmu ketika menjaga, lalu merusaknya.

Bisakah kamu lukiskan, bagaimana kira-kira perasaan (ekspresi) orang itu > ?  ?

 

Mungkin, kau akan  meminta maaf padanya dan berusaha untuk mengganti barang itu semampumu.

Mengembalikan mood orang itu dengan caramu,

Mengakui salahmu tulus, dan mengatakan padanya

: “Maafkan aku, aku memang bukan sebaik-baik penjaga, mungkin ini cara Allah menegurku, untuk lebih kembali berhati-hati ketika menjaga titipan. Maafkan… “

 

Titipan.

Apa bedanya dengan amanah?

Sama.

Amanah itu titipan. Titipan itu amanah.

Sebab (sejatinya) tak ada satupun yang kita punya, ‘kan?

 

Jika merusak benda orang lain yang dititipkan padamu saja, begitu membuatmu merasa bersalah.

Bahkan harus menggantinya, meminta maaf padanya.

Maka,

“Bingkisan” yang Allah titipkan padamu itu,

Seharusnya memang dapat sungguh-sungguh kau jaga.

Jika satu dua rambu di perjalanan mengharuskanmu untuk berhenti sejenak, menepilah.

Jika titipanNya masih saja lalai kau jaga,

Maka, tetaplah menjaga.

Sebab Sang Penitip masih dengan setia menantikan permintaan maafmu, seberapapun lalaimu.

Hei,, hei ! kamu ! iyaa kamu !

Yang Menitipkannya padamu (sebenarnya) tak butuh dirimu,

Ia hanya ingin melihat kesungguhanmu, menjaganya “bingkisan” dariNya hingga batas akhir.

Itu. Itu. Dan hanya Itu.

 

 

 

 

: teruntuk, ruang hati paling dalam.  

Semoga senantiasa Ia lembutkanmu, agar dapat kau petik beribu, bahkan lebih,

hikmahNya dari apapun yang kau lihat, dengar, dan rasa.

*walau hanya dari “sesuatu yang hilang”

 

 

~ Rajab 1433

#np: Snada - Rindu

Sunday, June 10, 2012

Kembalilah

dear,

biar aku ceritakan padamu,
sedikit saja tentangNya, 
karena menceritakan semuanya aku tak mampu,
seberapapun banyaknya aksara yang tereja,


biar aku sampaikan padamu,
sedikit saja tentangNya,
karena menceritakan segalanya aku tak mampu,
seberapapun banyaknya melodi yang tercipta,


biar aku mengajakmu,
: belajarlah untuk mencintaiNya diatas segalanya.
serapuh-setertatih apapun kau menujuNya,
sungguh Ia tak akan pernah kecewakanmu, sedikitpun.
sebanyak apapun dosa dirimu,
sungguh Rahmaan Rahiim Ghafuur diriNya lebih luas dibanding lautan dosamu.


Maka, kembalilah...
kembalilah..
kemballilah..
bersegeralah, sebelum kau benar2 lupa.

~ Rajab 1433




(Dan Aku akan tetap menjadi Rahasia yang senantiasa mengingatmu,
meski sesekali kau lupa.) - BGM



Bila mungkin, orang2 sekitarmu masih menanggap dirimu shalih/ah, 'aliim, baiiik, dan berbagai hal positif lainnya, maka ketahuilah bahwa : Allah masih menutupi aib-aibmu, sungguh.

Monday, June 4, 2012

bagaimanapun keadaannya, tolong, jangan pernah kau sekalipun membenci dirinya : hujan...

Sunday, June 3, 2012

[copas] Masih Kuingat Jelas

kali ini, saya mau copy paste tulisan yang dua kali saya baca, dua kali bikin saya "butuh tissue". -Nemu- nih tulisan di flashdisk "Warisan Nuraniku"-- fd warisannya milik lembaga Pers Dakwah Kampus Nuraniku UNJ. 

perihal ini tulisan siapa, yaa wallahu a'lam deh, jadi gak saya cantumkan siapa penulisnya, tapi semoga si penulis ini bisa menambah 'amalan jariyahnya.., kelak 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Masih kuingat jelas, hari ketika hujan deras membasahi bumi-Mu dan dinginnya angin memeluk malam itu hingga tanah mencair dalam beku. Butirannya membasahi tubuh dan mendinginkan kelu, ia bukan hanya menggetarkan tapi juga membuat siapa pun yang beradu dengannya akan merasa kalah karena tak berdaya. Di malam itu aku belajar, bahwa BELUMLAH APA-APA yang sudah kulakukan. BELUMLAH SEBERAPA, langkah yang terlanjur kutapaki. Engkau memberiku satu titik kontemplasi yang maha dahsyat, menyengat, sampai-sampai aku tertatih-tatih di bawah pohon-pohon yang rindangnya mulai habis setelah musim gugur mulai berdatangan. Di masa itu, aku BELAJAR, banyak sekali BELAJAR. Tentang yang namanya IDEALISME, tentang IKHLAS, tentang HARAPAN, juga tentang DO’A-DO’A panjang yang sering lalai untuk kuucapkan. Di masa itu kutanamkan dalam jiwa, bahwa masih banyak PR yang harus terselesaikan, masih banyak cerita yang belum sempat kusempurnakan dan kuakhiri dengan indah. Di masa itu, Engkau bukan hanya memberiku satu momen yang paling berharga, namun juga memberiku cahaya kelapangan untuk berpikir secara jernih. Di masa itu, setidaknya aku menafsirkan kuasa-Mu yang jatuh melimpah dan mengairi gersangnya hati para penghamba. 


Masih akan ada, cerita-cerita yang lebih melelahkan yang akan tercipta, karena ia adalah bentuk cinta-Mu pada sang perindu syurga. Seperti dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Tirmidzi “… Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Allah mengujinya. Maka barangsiapa Ridha dengan ujian Allah, baginya Ridha dari Allah..” Sungguh, bukan hanya sekedar pesan cinta, namun juga ujian bagi mereka yang benar-benar ridha(rela) dengan ketentuan-Mu, atau juga ia bisa menjadi azab sebagai penggugur dosa-dosamu. Begitulah Allah, selalu bersahaja setiap pesan bijak yang ia titipkan dalam episode hidup kita. Kadang kita merasa kalah karena tak mampu melangkah, tapi, Allah lebih sering memberi kita harap untuk tak kenal lelah berusaha. Karena limpahan kasih dan rahmat-Nya memang tak berbilang, tak terdefinisi. 


Dan di detik ini, aku bergetar kembali ya Rabb.. Setelah semalam kusalin dalam-dalam kisah perjalanan panjang para pejuang di bumi Palestina, kuredam diam-diam perasaan sedihku yang membuncah atas kerja-kerjaku yang tak seberapa, kupeluk erat-erat semua keresahan yang tiba-tiba hadir menggetarkan tubuh karena langkah-langkahku yang tak seindah senja. Semuanya benar-benar membangunkanku dari buaian dan kekotoran hati akan amal-amal yang belumlah seberapa. Merindui Abu Bakar, menangisi Umar bin Khathab, mencintai sosok mulia Salman Al Farisi, mencemburui kepandaian sang penghulu ilmu ALi Bin Abi Thalib, hingga menyesaki diri dengan sejuta pesona milik Ali Zainal Abidin Ibn Husain. Allahu… Mungkinkah kami, yang tak punya kontribusi dan kerja-kerja nyata ini bertemu dengan mereka ? Merasakan manisnya duduk bersama majelis Abu Bakar yang penuh kesederhanaan namun mulia, juga merambatkan getaran-getaran keberanian Umar bin Khathab yang mampu membuat takut kaum kafir hingga syetan durjana, ataukah, mampukah kami tak pernah habis kobaran-kobaran idealisme-nya seperti kuatnya karakter pemuda shalih Ali bin Abi Thalib ? Allahu.. kalaupun syurga dan derajat syuhada itu begitu jauh dengan kami. Maka berikan kami KESEMPATAN dan WAKTU untuk BELAJAR. Belajar untuk menaklukkan dunia dan mendahulukan kepentingan akhirat kami, belajar untuk memuliakan-Mu melebih semua penghuni makhluk di bumi, hingga belajar bagaimana menjadi insan-insan tangguh yang selalu berorientasi kepada penghambaan yang kokoh untuk-Mu. 


Bayang-bayang sirah mereka masih tergambar jelas. Seperti senggukan Umar karena berselisih paham dengan Abu Bakar, seperti kuatnya karakter hati Salman Al Farisi atas Abu Darda, juga kesibukan hari Ali Zainal yang malamnya di isi dengan memanggul makanan bagi orang-orang papa. Bayang-bayang mereka mengganggu dan mengusik imaji-ku siang ini. Untuk mereka ya Rabb.. Kutitip berjuta rindu tak terkira.. Kukirim salam cinta terindah.. Kalaupun kami tak layak bersama mereka, izinkanlah kami terus mencintai mereka, meneladani mereka, hingga menjadikan jiwa-jiwa kami penuh dengan kobaran semangat mereka. 




-- Taipei, 11 November 2010 - Siang Hari di Musim gugur, di tengah tumpukan simulasi riset yang terasa lama -  

Friday, June 1, 2012

follow~follow~follow~~~ following bocah2 abege itu berarti menuhin TL dengan "gejolak anak remaja". :D anyway, karena saya punya misi, apaaasiii yang enggak. :D #semogaberhasil #tetapsemangat #bismillaah

Tuesday, May 29, 2012

Good News

Satu karunia, yang mungkin sempat  terabaikan, 

: bahwa mendengar berita bahagia itu akan membuatmu merasa ikut bahagia. 

patutlah syukur, 
apalagi berita itu datangnya dari saudara ataupun kerabat kita. 

**

akhir-akhir ini kabar bahagia datang silih berganti, hehe,,  Alhamdulillaah..  

mulai dari adiiiik2rohis yang lulus ujian di sekolahnya dengan prestasi, 
plus plus tembusss PTNnya, 
(bangga-lah pokoknyaa__) 
rekan2 yang udah pada mau sidang semester ini, 
ada juga yang lolos beasiswa kelanjutan studinya, 
dapet kabar kalau mau punya ponakan baru,, hhe... 
*meskibukanponakankandung* 
teman SMA yang mau nikah, 
ada pula temen kuliaah,, 
hahaa.., yang iniii... finally, 
teman kuliah sejurusan, seangkatan, sekelas, 
(mau) pecah juga telor BK-Reg08 


**

kabar bahagia lainnya : Insyaa Allah, doakan saya segera menyusul. hehee 

**



Wednesday, May 23, 2012

"Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi" (Tasaro GK - MPPH) *pengenbacalagi*

Monday, May 21, 2012

Allahumma baariklanaa fii Rajab wa Sya'ban wa balighna Ramadhaan... Rajab1433. #countdown

Friday, May 18, 2012

Zaadathum iimaanaa

Benar sekali apa yang diungkapkan oleh seorang sodara,


"saat hati kita diperdengarkan ayat2 Quran, rasanya hati ini seperti terbang melayang tinggi, merasakan betul nuansa2 ukhrawi..."

tenang. tentram. teduh. Maasya Allah.

yap, tidak bisa tidak.
Prasyarat dari adanya ketenangan, ketentraman, dan keteduhan hati itu adalah
: kejernihan



bukankah cahaya tidak akan masuk ke dalam air yang keruh ?
dan bila sudah terlanjur keruh,
teruslah aliri...
aliri dengan air yang jernih.
bukan dengan membiarkannya tetap keruh.

jernihkan. jernihkan. jernihkan.




Innamal mu'minuunalladziina idzaa  dzukirallahu wajilat quluubuhum
wa idzaa tuliyat 'alaihim aayaatuhuu zaadathum iimaana
wa 'alaa rabbihim yatawakkaluun..

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya, dan hanya kepada Allahlah mereka abertawakkal"




***

Allah...

"Jangan pernah membenci Mamak kau, jangan sekali-kali.. karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kalian, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian" ~ bang Tere, (masih) dalam Pukat,

"sebuah pertanyaan yang tepat, jauh lebih penting dibandingkan sebuah jawaban yang sempurna" ~ bang Tere, dalam Pukat.

harus berapa kali diulangi, Zah? Cinta itu kata kerja, pliiiisssss [!]

Tuesday, May 15, 2012

Abi Kepada Anak-anaknya #2

oleh Ust. Felixsiauw

1. abi hidup cukup lama untuk pahami bahwa umur bukan penanda bijaksana | ia hanyalah angka yang maknakan lama nafas yang dihela  


2. abi telah habiskan cukup banyak buku untuk pahami bahwa pengetahuan bukanlah kunci hidup | ia hanyalah pengantar kunci kehidupan

3. abi sudah menikah cukup lama dengan ummi-mu untuk ketahui bahwa kecantikannya bukan terletak pada parasnya | tapi pada keyakinannya

4. abi sudah alami, mendengar cukup banyak untuk simpulkan bahwa pacaran bukanlah awal baik pernikahan | karena sesembahannya berbeda

5. nak, bila engkau pilih wanita berdasarkan fisiknya | 3 hari setelahnya, engkau akan sadari rumput tetangga lebih hijau, tak ada puasnya

6. nak, bila engkau pilih wanita berdasarkan hartanya | beberapa saat akan engkau temukan dia cenderung pula pada pria semacam itu

7. ummi-mu cantik setelah abi sadari ketundukannya kepada Allah | ummi-mu menarik saat jilbabnya selimuti auratnya

8. mungkin kau anggap abi hilang akal, tak pahami maksud dibalik kata abi | abi hanya bisa berharap satu saat engkau pahami, nak :)

9. nak, mungkin banyak wanita diluar sana yg baik, tapi sedikit yg taat pada Allah | lebih sedikit lagi yg mau taat padamu karena Allah  

10. nak, kelembutan hati seorang wanita adl utama, dan kejujurannya adalah nyawa | pilihlah yg mampu engkau percaya dan mendengarkanmu

11. nak, aku takkan hidup cukup lama untuk selalu menasihatimu perkara rumahmu, itu urusanmu, pesanku satu | bersabarlah pada istrimu kelak

12. jaminkan sayangmu pada Allah, selama kalian berdua mencintai Allah | tiada satu hal pun perlu ditakutkan dalam bahtera pernikahan

13. dan kau tahu, setiap kau bertanya, sampai hari ini abi tak tahu jawabnya | "mengapa abi pilih ummi? hmm, bisa kau beritahu abi skrg?" :) 


@felixsiauw

Thursday, May 3, 2012

[dalam] semangat [yangsama]

well,
saat-saat ini adalah masa2 banyaknya pertanyaan
"gimana skripsi, Zah?"

saya cuma jawab dengan senyuman dan
"mohon doanya, ini sedang menikmati masa-masa perjuangannya,
moga selalu dlm semangat yang sama"


 

*yoshhhhhhhhhhhhh

mengobati rindu berselancar maya sepuasnyaaaaaa. Tak sadar melupakan apa yang seharusnya. *lemparmodem*

Monday, April 23, 2012

tentang milad. #21

21.
Walhamdulillaah.

hanya ingin membuat tulisan ringan, gak perlu *berpikir keras* kaya yang ada di tab sebelah, hhaa..
yop yop, ini ngempi jadi selingan dikala nyekriiips,



**
well,
di milad ke-21, beberapa hari lalu,
(ini kalo dihitung pake kalender Masehi ya, kalo hitungan Hijriah mah, saya masih 20)


tentang milad. #1


Bagi sebagian orang, milad atau hari kelahiran, atau yang biasa dikenal dengan nama 'ulang tahun' mungkin jadi hari spesial buat dirinya, hari bahagia, hari jadi, hari burung, atau apalah.. yang jelas spesial, katanya.
 
Hm, tapi bagi saya,
Milad adalah harinya BUNDA saya.
yap, Hari Ummi, Hari Ibu, Hari Mommy,
apapun sebutannya.
yang jelas,
tanpanya,
tanpa pertaruhan nyawanya,
gak mungkiiiiiiiin saya ada di dunia ini.
dengan izinNya, tentunya, Alhamdulillaah.

ya, jadi jelas,
milad bukan hari saya.
tapi hari Ummi saya.
Ummiiiii,,, lav lav lav...

**

tentang milad. #2


berbagai socmed, pada akhirnya, menjadi mesin pengingat hari milad rekan kerabatnya.
Coba kalo gak ada socmed (baca: fb), gak yakin juga mereka inget (baca:tau). hha..

yaa, tadinya mau di protect tuh perihal hari kelahiran, tapi yaa,, hmm, toh di doain. :)
meskipun, sebenarnya doa rahasia itu lebih keren (dibantu di-amini malaikat).

Yaa, kali aja, kalo di protect, mrk2 yg gatau gak ngedoain. hhe..

**

tentang milad. #3


Dulu sih suka merasa, "Ihh si itu mah gak ngucapin.. " , tapi itu dulu, duluuu banget. hha.
Tapi sekarang? Haa, jelas lebih mengerti,
kalau yang spesial itu justru yang ada dalam setiap kontinuitas doa mereka.
yop, mengingat saya dalam setiap doanya, itu jauuuuuuuh lebih spesial buat saya dibanding dengan "yang pertama ngucapin", "kok gak ngucapin", atau sejenisnya. hhe..

by the way, ini lagi mengingat2,
toh selama ini,
ya, seingat saya,
lelaki spesial yang saat ini saya miliki pun gak pernah secara langsung bilang ke saya
"Selamat Ulang Tahun", "Happy Milad", atau sejenisnya.
apalagi perayaan Ultah?
haa, Alhamdulillaah gak pernah dikenalin sama begitu2an. #Alhamdulillaah, loh.
itu kan ajaran Islam punya. :3


Seperti tadi saya bilang, terlepas dari ngucapin atau enggak,
saya tau kok,
kalau beliau selalu sisipkan nama saya dalam doanya, Insyaa Allah.

buktinya,
kalau menjelang ujian saya (sms) minta doa ke beliau, beliau selalu balas,
"Iyaa insya Allah, abi selalu didoakan biar kamu sukses"

**

tentang milad. #4


somehow, terima kasih, untuk kalian yang sudah dengan tulus memberikan doanya buat saya.
Berharap, doanya gak cuma mampir setiap setahun sekali yaa..
hhe,,
karena spesial adalah, ketika kau mengingatku dalam doamu.
Tetap saling mendoakan ya,, Insyaa' Allah.



*buat ummiabii, love u, selalu butuh doa kalian* Muacch!
*buat yang udah ngasih hadiah2 juga makasiii, terhura sebenarnya* heuheu



ruang tengah, mau balik ke tab skriiipsi. 23.14
21 tahun 4 hari, kalender Masehi.

Saturday, April 21, 2012

Lecutan

Setelah sekian lama tak merasakan "lecutan", sepertinya.



Ditaqdirkan untuk "membina" manusia-manusia pilihan Allah,
yang jauh lebih supeeeeer dari saya.

bagaimana tidak menjadi sebuah lecutan?
sekian HQ yang mereka miliki,
sementara saya ?


aha. kalau nyerah namanya bukan 'Izzah!

bagi saya,
justru itu sebagai lecutan buat saya.


yayaa,
bagaimanapun, belum ada kaki diantara kita yang menginjak surga, 'kan?
So, tetap balapan lah yaa kita..



**
Allah, terima kasih.
Kau beri lagi ladang amanah baru yang luarrrr biasa!
mengajak, memicu, memacu,
dan melecut!


*lecutan manis, (mulai) sore ini.
dan sore-sore mendatang.

*Maasyaa Allah*


logika dan rasa, (yang semakin rumit) dengan dinamikaNya. :) serumit apapun itu, hakikatnya, kita hanya sedang ditarbiyah untuk mengerti #kode-kodeNya :)

Wednesday, April 18, 2012

Abi Kepada Anak-Anaknya

@felixsiauw

Abi Kepada Anak-Anaknya.


1. masih tersimpan imaji wajahmu di dinding kamarku | tak pernah kupercaya bahwa pernah kau semungil itu

2. sekarang kau telah tumbuh dengan ambisi yang besar | tinggi untuk digapai juga rentan tuk terkapar

3. dulu, engkau selalu memerlukanku dalam segala hal | namun sekarang engkau berdiri diatas kedua kakimu dan lakukan semua hal

4. dulu, namaku kau sebut saat kau meminta apapun | namun sekarang kau punya teman seluruh dunia yang siap membantu kapanpun

5. tapi, bila langitmu suatu saat runtuh, dan tiada siapapun yang tersisa | tengoklah kebelakangmu anakku, bersamaku engkau terasa

6. kemanapun pengembaraanmu, tengoklah anakku, kebelakangmu | dan ingatlah, kau takkan pernah sendiri, Abi selalu mendukungmu

7. aku selalu berpesan kepadamu, bahwa cinta yang sejati adalah mencintai Allahmu | dan jangan pernah lupakan hal itu

8. dan bila engkau menjaga hatimu agar selalu pada-Nya | sesal dan sedih, maka engkau akan selalu jauh dari mereka semuanya

9. engkau dapat melaju terbang setinggi langit anakku, sejauh yang mampu engkau pandang | namun ingat bumi akan selalu menarikmu datang

10. ada satu masa engkau akan merasa bahwa dunia adalah milikmu seorang | namun ingatlah bahwa semua yang fana pasti akan hilang

11. akan pula kau temukan masa dimana kau berjalan melawan arus dunia | dihempaskan arus kekejian, merasa putus dari karunia

12. bila seakan tak ada lagi harapan yang bisa kau saksikan | tengoklah di balik punggungmu, anakku, disana dirimu aku nantikan

13. sejauh apapun kesalahanmu, tengoklah anakku, dibalik punggungmu | aku akan menerimamu dengan pelukan terbaikku

14. aku tak bisa bersamamu selama-lamanya, ada waktunya aku akan pergi | atau engkau yang akan lebih dulu pergi

15. aku akan berat melepasmu bila tiba masa itu | katakan padaku saat itu dengan manis “Abi, saatnya bagiku membina hidupku”

16. aku tak bisa menahanmu dari mencintai, aku tak dapat menahanmu saat tiba waktu kau pergi | Demi Allah, lakukan dengan ridha Rabbii

Abi Kepada Anak-anaknya 29 Mei 2032
@felixsiauw


*****

di awal, tengah, dan akhir baca,

gak bisa gak inget orangtua.


Ummii.. Abii..


Love!

#hugtight

Skripsi, mungkin juga bisa menjadi satu penyebab, hilangnya sisi romantis akhir2 ini, :D

Tuesday, April 17, 2012

dan ketika Allah memberimu ranting yang *tiba-tiba* lebat luar biasa, maka yang harus dipersiapkan adalah akar yang semakin menancap kuat. [!]

Saturday, April 7, 2012

Saat berhadapan dengan orang-orang sukses itu, terkadang yang refleks tercetus dihati adalah "Maasya Allah, kok bisa yaa?" Maka jawabnya, 'Yaa bisa-lah , Zah' somehow, kalau Allah sudah berkata "Jadilah, Maka Jadilah!" yang penting usaha kita, BangBro NengSist. hap hap,, yuk, #bismillah :)

Tuesday, April 3, 2012

Terimakasih, kepada #teman - teman yang selalu mengingatku dalam doamu :D Terimakasih, utk #teman - teman semua... yg tak pernah selesai saya sebut satu persatu :) Sekali lagi, mohon doa teman2 semua, krn saya tak tau, dr hati #teman shalih/ah mana doa itu akan diijabah.. ^^ *trust me* Justru disaat-saat sendirimu, disaat itulah kau mengerti apa makna seorang #teman

Welcome: April 2012!

somehow, cuma sedang butuh penguatan diri lebih, 
buat saya pribadi. 
saat sedang optimis2nya, 
pesimis itu datang, tanpa diundang. 

ah, tak tahu kapan. 
sekarang, saya cuma bisa berusaha, semampu saya. 
sejauh apa yang saya bisa. 
tanpa memikirkan, harusnya begini--harus begitu--
--nanti kalau begini gimana--nanti kalau gak begitu gimana---


fiuuh,, saya cuma butuh menjalaninya. 
menikmati prosesnya. 
pada akhirnya, nanti yaa serahkan saja, 
: padaNya, urusanNya, kehendakNya. 


Mampukah terkejar untuk tahun ini?
Wallahu a'lam. 
 
yaa Allah, belajar realistis,, 
kalau memang bisa yaa ajaib. Aamiiiiiiiiiiiin 

kalau emang enggak, 
empat setengah tahun aja yaa Allah...
empat setengah tahun cukup,,, ya Allah yaa? 

***********************************************************************************


Jangan pernah sekalipun berdalih dengan alasan 'amanah' lain, 
yang memperlambat "kerjamu", menyelesaikan apa2 yang harusnya kau selesaikan. 

bukankah ketika Ia menyerahkannya padamu,
itu artinya Ia telah mengukur kapasitasmu, 'Izz ?
bukankah selalu tergambar jelas olehmu, akan kekataNya? 
"Laa yukallifullahu nafsan illaa wus'ahaa"

yang kau perlukan hanyalah:
ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, keteduhan hati, kekuatan raga, 
mata yang akan semakin lama terbuka, 
kaki yang akan semakin jauh melangkah, 
otak yang akan semakin lama diajak berpikir, 
dan, 
tentu saja, 'Izz..
ruhiy yang tak pernah kering kau sodori berbagai nutrisi.....



*mintalah padaNya, pada Pemilik Segalanya*


April 2012-Jumaidil 'Ula 1433

Monday, April 2, 2012

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala" (Sayyid Quthb)

"Tidak ada yang hilang dari sebuah kenangan. Tidak ada yang pergi dari hati." --Rembulan Tenggelam Di WajahMu, Tere Liye

Monday, March 26, 2012

tak akan pernah sempurna, kau hanya perlu berusaha untuk menjadi paripurna, semampumu, 'izz :)

Friday, March 2, 2012

Y.A.K.I.N

"yakin, optimis terus, Zah, dan yang paling penting, jangan pernah ada pikiran negatif, sedikitpun!"
(a sist- Noer Fadlina Antra) ~~ dengan cara bicaranya yang meyakinkan sekali.



*ah ya, Zah. Yakin, dan terus saja usaha, yakin dengan usahamu.
Yakin kalau usahamu juga tak kan ada apa-apanya tanpa bantuanNya.
Maka teruslah mendekat, sedekat-dekatnya. Merendah. Serendah-rendahnya.
Yakin, dan terus saja yakin, kalau Allah memberikan yang terbaik dan hanya yang terbaik.

Y.A.K.I.N 

ahlan wa sahlan, Maret, selamat memulai langkah-langkah perjuangan...semoga sampai hingga akhir perjuangan ! #bismillaah #optimis #Allahughayah :)

Thursday, March 1, 2012

kalau aku berani lancang bertanya padaMu, aku ini si(apa) dihadapanMU? bila ku berkaca, rasanya bila diibaratkan sebutir pasir di pantaipun, aku ini tak pantas. Allahku.. aku hambaMu, kan? :'(

Wednesday, February 29, 2012

29 Februari 2012. Bakalan ada tanggal dan bulan yang sama di empat tahun mendatang. 29 Februari 2016. *spesial banget deh nih tanggalan. :)

sehebat apapun rencana manusia, rencana Allah jauh lebih indah. Meski tak harus saat ini dapat kita pahami. Kuncinya cuma satu: Kita benar2 yakini, pilihan Allah yang terbaik. :)

Saturday, February 25, 2012

'abasa watawallaa

tak akan pernah berhenti kerinduanku padamu,
sesering apapun kisahmu terulang, Baginda. 


Lewat seorang lelaki buta,
: Ibnu Ummi Maktum.
hingga Allah menegurmu dengan peristiwa yang melibatkannya.


Merindumu akut, yaa Rasulullaah..
Ingin rasanya bertanya padamu,
bagaimana rasanya saat engkau mendapat teguran langsung dariNya?
sebab wajah masammu...
lembut sekali Rabb menegurmu..
mengajarkan hikmah pada kami,
ummatmu.


Merindumu akut, yaa Rasulullaah...
Betapa merindukan sosokmu,
perangaimu,
lembutmu,
kekatamu,
senyummu,
nafasmu,
semuatentangdirimu.


'abasa watawalla..
ya Rasulullaah,
cukuplah teguran Rabb kepadamu,
dan setelah itu,
tak ada lagi teguranNya untukmu..

'abasa watawalla..
maka, sungguh..
sungguh, kau telah ajarkan itu, pada kami kan?
iya kan?

iya kan, Zah? [!!!]


'abasa watawalla...

Astaghfirullaah Astaghfirullaah Astaghfirullaah..
**

"Tabbassumuuka fii wajhi akhiika shadaqah!"

***
satu lagi yaa Rasulullaah,,
tak pernah sekalipun kau menengok kawan bicaramu, kecuali kau hadapkan seluruh tubuhmu pada kawan bicaramu itu.
iya kan, Rasulullaah?



Merindumu akut................

Friday, February 24, 2012

"3 things you can't recover in life; the moment after it's missed, the word after it's said, and the time after it's wasted"

Monday, February 20, 2012

saudara yang baik itu, yang selalu "membingkiskan" kita sejuta inspirasi setelah "bertemu" dengannya. Maasyaa Allah. Maasyaa Allah. Alhamdulillaah... :)

Wa Allafa Baina Quluubihim

Bismillaah.

Hari ini, saya semakin sadar. Persaudaraan karena Allah itu selamanya, Insyaa Allah.
Maka, jagalah ia. Tetaplah bersama...

Hari ini, saya semakin yakin. Pertemuan karena Allah itu akan selalu lahir perasaan cinta.
Cinta yang membantumu semakin mencintaiNya.

sesingkat apapun pertemuan pertama.
sekecil apapun momen yang menaqdirkanmu bertemu dengannya, dengan mereka.
membuatmu semakin meyakini : Bahwa Allah-lah yang mempersatukan hatimu.
hati yang mengiris pilu,
juga lidah yang tiba-tiba kelu...
ketika melihatnya, duhai yang baru ku kenal.
terkulai lemah diatas kasur,
di sudut ruangan putih-putih,
menahan perih sakit yang menjadi...
membuat saya tertampar keras dengan kekata lembut darinya,
: "ya, memang harus semangat. Teringat saudara2 di Palestina sana, bahkan mereka kuat ketika harus menjalani operasi tanpa obat bius. Menahan perih sakit yang luar biasa. Ya, memang harus tetap semangat"



**
Pun pada hari ini, saya juga semakin mengerti.
Perpisahan karena Allah, akan selalu membuatmu merasa rindu. Perasaan yang berbeda ketika tak harus bersama selalu.
Tapi bukankah, ini semua bagian dari rencana Allah?
Mungkin diantara kita memang harus saling memendam rindu lebih dulu,
Agar nanti ketika bertemu, kita bisa merasakan ruh-ruh baru ^^

**

Masih,
hari ini,
ternyata kejutanNya datang lagi.
semakin #meyakinkandiri.
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa..
tidak ada satupun hal yang terjadi di semesta ini, melainkan dengan campur tanganMu.

Maka, kuatkan diri yang lemah ini dengan kekuatanMu, Rabb.
Hadiahi diri ini, mereka, tangan-tangan yang mampu menggenggam tanganku, di Jalan CintaMu. 

**
Wa allafa baina quliibuhim, lau anfaqta maa fil ardhi jamii'aa
Maa allafta baina quluubihim 
Wa laakinnallaaha allafa bainahum
Innahuu 'aziizun hakiim..




-Al Anfal : 63-



Rabiul Awal 1433
190212

Sunday, February 19, 2012

Wa Allafa Baina Quluubihim

Bismillaah.

Hari ini, saya semakin sadar. Persaudaraan karena Allah itu selamanya, Insyaa Allah.
Maka, jagalah ia. Tetaplah bersama...

Hari ini, saya semakin yakin. Pertemuan karena Allah itu akan selalu lahir perasaan cinta.
Cinta yang membantumu semakin mencintaiNya.

sesingkat apapun pertemuan pertama.
sekecil apapun momen yang menaqdirkanmu bertemu dengannya, dengan mereka.
membuatmu semakin meyakini : Bahwa Allah-lah yang mempersatukan hatimu.
hati yang mengiris pilu,
juga lidah yang tiba-tiba kelu...
ketika melihatnya, duhai yang baru ku kenal.
terkulai lemah diatas kasur,
di sudut ruangan putih-putih,
menahan perih sakit yang menjadi...
membuat saya tertampar keras dengan kekata lembut darinya,
: "ya, memang harus semangat. Teringat saudara2 di Palestina sana, bahkan mereka kuat ketika harus menjalani operasi tanpa obat bius. Menahan perih sakit yang luar biasa. Ya, memang harus tetap semangat"

T.T

**
Pun pada hari ini, saya juga semakin mengerti.
Perpisahan karena Allah, akan selalu membuatmu merasa rindu. Perasaan yang berbeda ketika tak harus bersama selalu.
Tapi bukankah, ini semua bagian dari rencana Allah?
Mungkin diantara kita memang harus saling memendam rindu lebih dulu,
Agar nanti ketika bertemu, kita bisa merasakan ruh-ruh baru. :)

**

Masih,
hari ini,
ternyata kejutanNya datang lagi.
semakin #meyakinkandiri.
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa..
tidak ada satupun hal yang terjadi di semesta ini, melainkan dengan campur tanganMu.

Maka, kuatkan diri yang lemah ini dengan kekuatanMu, Rabb.
Hadiahi diri ini, mereka, tangan-tangan yang mampu menggenggam tanganku, di Jalan CintaMu. 

**
Wa allafa baina quliibuhim, lau anfaqta maa fil ardhi jamii'aa
Maa allafta baina quluubihim 
Wa laakinnallaaha allafa bainahum
Innahuu 'aziizun hakiim..




-Al Anfal : 63-



Rabiul Awal 1433
190212