Saturday, April 30, 2011

niatan mau mencicil laporan, tulisan, dan translate-an, tapi, ternyata ada yang lebih sangat amat urgent malam ini, buat semua klien-ku malam ini (#hayah..) : hidup ini terlalu datar kalau dilewati tanpa masalah :) bismillah, u can ! menjemput kematian terindah (kak ifah, red). :)

Brownies- Bika Ambon

ini cuma sedkit dari banyak hal, yang lagi-lagi, tentang saya.

ternyata, saya ini punya "lidahsendiri" buat yang namanya Brownies dan Bika Ambon. heuheu..
yup yup,, saya doyann banget ama dua kue itu (*meskipun makanan2 lain juga saya lahap, heh)
entah kenapa, dua jenis makanan (baca : kue) itu bisa membuat saya kalap kalo lagi makan, hmm, (kalo gak inegt sodara mah, bisa2 abis tuh kue se-kotak ama saya sendiri)

na..
tapi nih ya,dua kue itu juga membuat saya berfikir, *caelaah...
#pertama#
Brownies.

hha. kalo udah membahas sejarah brownies tuh, banyak hikmah yaaa!
yap yap, dulu tahun 1897, Brownies itu produk gagal, kue bantet gitu kalii yaah...
tapi justru dari kegagalan itu, yang pada akhirnya menghasilkan suatu karya baru. yaa kan ? dan sekarang, itu jadi k
ue favorit saya
dari Brownies kita bisa belajar,
Intinya, jangan pernah takut salah,

jangan pernah bilang gak bisa, kalau kita belum pernah nyoba, naa..
yang salah itu adalah kalau kita gak tau dimana letak kesalahan kita.
dan terakhir, belajardarikesalahan.
karena dibalik kesalahan itu, pasti ada satu mutiara yang tersimpan disana.
toh, Tarbiyah Allah itu : Keren !

oke2, bagi yang mau tau sejarah brownies lengkapnya, bisa di cari2 sendiri , heehe..


#kedua#
Bika Ambon.

ini kue, yang sampe sekarang masih membuat saya bingung, kenapa pula ini dinamakan Bika Ambon ? Padahal ini kue khas Medan, bukan Ambon hehe..
mungkin ada diantara rekan2 yang tau ? saya tunggu info2nya..
(meski gak gitu penting, tapi tetep aja saya mau tau )

terakhir, gak boong deh, saya doyaaaaannnn sama dua kue ini, hehehe


Friday, April 29, 2011

merendahlah, serendah-rendahnya, maka kau kan rasakan, betapa Maha Kuat, kekuatanNya.

Thursday, April 28, 2011

Tebar undangan, :) menghitung hari, ... 7 :D

setengahhati

pada dasarnya, kalau sudah sedari awal setengah hati..
yaa...selanjutnya juga akan terus saja setengah hati.

maka, membulatkan tekad sedari awal itu, penting sangat.
selanjutnya adalah,
pembaharuan niat.

yap yap..

#lagi di lab komputer, Puskom kampus.
Bukannya mengikuti latihan flash ini dengan baik, malah nulis gak jelas begini. =__=

Wednesday, April 27, 2011

Mungkin seperti..

ibaratnya magnet, 
mungkin karena kutub yang kita miliki itu "sama".
: hingga kita tak pernah bisa sedemikian eratnya,
bahkan yang ada, kita (seringkali) bertolakan.


atau mungkin,
kita ini seperti benang,
benang jahit yang (terlanjur) carut marut,
hingga aku sendiri tak tahu lagi dimana letak ujung-ujungnya,
hingga aku tak tahu lagi bagaimana cara mengulurkannya,
bagaimana caranya benang itu bisa menjelma kembali menjadi sehelai benang panjang nan menawan..

meninggalkan-kehilangan

".. suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai, sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani .."
(Tasaro - GK)

: untuk mereka,
  yang merasa ditinggalkan,
  atau merasa kehilangan.

: juga untuk mereka,
  yang hendak meninggalkan.


#Saat senyum memang menjadi satu obat tersendiri untuk jiwa.
Dan kau akan mampu taklukkan dunia.

Maka, tersenyumlah 

mungkin seperti,

ibaratnya magnet, 
mungkin karena kutub yang kita miliki itu "sama".
: hingga kita tak pernah bisa sedemikian eratnya,
bahkan yang ada, kita (seringkali) bertolakan.


atau mungkin,
kita ini seperti benang,
benang jahit yang (terlanjur) carut marut,
hingga aku sendiri tak tahu lagi dimana letak ujung-ujungnya,
hingga aku tak tahu lagi bagaimana cara mengulurkannya,
bagaimana caranya benang itu bisa menjelma kembali menjadi sehelai benang panjang nan menawan..



Kumulus Senja #2

ia,
kumulus senja.
mengantarkan pada satu dimensi berbeda,
: tentang cinta.


Tuesday, April 26, 2011

pelajaran hari ini : jangan pernah meremehkan hal2 kecil, karena (nantinya) ia akan terus menganggap remeh hal2 besar.

Monday, April 25, 2011

katanya, social network, membuat yang deket jadi jauh, yang jauh jadi deket. benarkah begitu ? o.O

dzikrul maut. Memang hanya kematianlah yang menjadi guru terbaik bagi kehidupan. ia mungkin saja hadir, sesukanya, dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun. maka, bukankah yang kita harap adalah kematian terbaik ? Dalam penggalan nafas-nafas terakhir, namun tetap bermunajat padaNya. Allahku...

Sunday, April 24, 2011

mengartikan sebuah rindu, artinya kau sedang menghadirkan kembali liputan masa lalu.

Saturday, April 23, 2011

meninggalkan-kehilangan

".. suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai, sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani .."
(Tasaro - GK)


: untuk mereka,
  yang merasa ditinggalkan,
  atau merasa kehilangan.

: juga untuk mereka,
  yang hendak meninggalkan.



#Saat senyum memang menjadi satu obat tersendiri untuk jiwa.
Dan kau akan mampu taklukkan dunia.

Maka, tersenyumlah 



Menjadi orang yang paling gak bisa nulis, kalau diminta untuk nulis, apalagi diberi tema tulisannya. Astaghfirullahaladzhiim.. ><

Negeri gak Negeri, yang penting Ngaji.

bismillaah yaa rahmaan yaa rahiim..


satu ketika, di sebuah kelas bimbingan belajar.
seorang bocah perempuan kelas enam esde mengutarakan isi hatinya pada saya, padahal saat itu mereka tengah mengerjakan soal-soal try out un.

"kak, aku mah gak mau sekolah di negeri lagi.. Negeri sama swasta nih yah kak, udah kayak langit sama tanah!",
 ha? hehe, saya tersentak sembari menahan tawa, juga tak sabar tuk bilang.. (lawannya langit itu, bumi kali dek , bukan tanah, hehe)
hm, akhirnya terpaksa saya tahan benar2 respon tersebut, sembari mengatakan padanya, "loh kenapa ? oke, nanti pas selesai try out kita lanjutin ngobrol masalah tadi yaa .. "

**

hmm, yaya. anak muridku yang satu itu dulunya, pas kelas 1-5 sd, memang sekolah di salah satu SD swasta yang ber-embel-embel -IT di belakangnya. Tapi karena satu dan lain hal, pas kelas enam, dia jadi pindah ke sekolah negeri.
Ahya, gak cuma dia sendirian sih yang pindah, tapi dia berdua dengan temannya, yang juga murid bimbelku. Nah, yang bilang langit-tanah itu tuh yang bagiku rada kritis, kalo yang satunya lagi mah,, enjoy aja..


**
oke, sekarang saya mau coba paparkan pendapatnya, ini pure pendapat dia loh, bocah sd, baru mau esempe.

Baginya, sekolah negeri itu sangat berbeda dengan swasta, sebutlah SDIT.
Pokoknya semuanya beda, di SDIT, gak pernah tuh ada yang namanya nyontek, pas ulangan ngeliat buku ataupun nanya ke temen. Guru2 juga terkesan lebih care dengan para siswanya. Di SDIT juga ditanamkan betul2 yang namanya disiplin, gak ngobrol waktu guru lagi menjelaskan pelajaran, gak banyak bercanda, disiplin disini juga berarti punya targetan hafalan Quran tersendiri.
Masih kata si bocah tadi, temennya saja, yang ikutan pindah sekolah ke negeri, juga jadi berubah drastis, yang tadinya pendiam, sekarang jadi banyakan bercanda kalu belajar, suka nyontek, na..na..na..

**
hm, saya salut dengan kacamata dia dalam meng-observe sekitarnya. tapi di sisi lain, saya sungguh khawatir jika anak-anak semacam ini nantinya yang akan meng-sterilisasi dirinya dengan lingkungan di sekitarnya. Ketidakpercayaan diri ketika bergaul dengan lingkungan yang heterogen, karena tidak selamanya kita bisa ada di "Zona Nyaman".

ahya, kalau mendengar komentardankeluhan si murid saya tadi itu, saya jadi teringat dengan diri saya sendiri dan juga adik2 saya.

saya ini anak negeri.
yup, maksudnya, dari esde sampe kuliah, saya berada di instansi milik negara. tapi Alhamdulillaah, kalau ilmu agamanya sendiri, saya sudah mengenyam TPA (Taman Pendidikan Al Quran) juga MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) sejak esde hingga esempe.

nah, kalau adik2 saya, rata2 mereka mengenyam pendidikan itu, yang ber-embel2 -IT, meskipun ada juga yang melanjutkan ke negeri, tapi setidaknya pas esdenya, sdit. Tapi ada juga yang mengikuti jejak saya, yang sekarang baru kelas 1 sd negeri , hehe.

**
negeri ataupun swasta, bagi saya sama aja.
Asal semua keilmuan itu, diimbangi dengan bekal2 ilmu agama, misalnya kayak saya nih, walau negeri, tapi ngaji.. hoho..

Nah tapi nih ya, kalau emang masih anak2 banget, baiknya sih memang dimasukin ajah ke sekolah2 yang berbau agama, sdit misalnya. Karena satu hal yang tak bisa dipungkiri, adalah mengenai proses pembentukan jati diri, namanya juga lingkungan, kaitan dengan psikologis itu sangat-sangat erat, apalai masa-masa sd, anak-anak yang masih butuh modelling.


Naa, nanti pas udah SMP, SMA, Kampus, biarin aja sih anak tumbuh dan kembang berdasarkan apa yang ia mau, biar nantinya bisa berafiliasi bukan hanya dengan kalanganyang memangsudahmengerti.



#hoamm,, akhir2 malam ini, masih mau digunakan buat ngelanjutin baca buku nih, jadi bersambung aja yaa,, kalau emang nanti ada yang mau disambungin

maaf kalau ditulis sangat berantakan




tentang warna, karya, dan dua dasawarsa

memasuki usia,
dua dasawarsa.
berjalan-berlari-mendaki-
tapi...
tak jarang aku berhenti-terjatuh-tersungkur-
kemudian,
MEMAKNAI

dua dasawarsa.
kepada
: dua insan teristimewa yang pertama-tama membawaku pada satu celupan warna.

dua dasawarsa.
kepada
: semesta yang telah menjadi guru dalam setiap pandangan mata, meneduhkan jiwa.

dua dasawarsa.
kepada
: mereka yang selalu ada, dalam logika, rasa, dan dinamika.

dua dasawarsa,
kepada
: yang membuatku menjadi semakin kaya, memperkaya, "memaksaku" menghasilkan karya.

dua dasawarsa,
kepada Rabbku.
karena hidup dan matiku,
hanya untuk sebuah pengabdian padaMu.
dalam satu warna, tentangMu.
membingkai sebuah karya terbaik, demi bekal tuk menghadapMu.



atasnama dua dasawarsa.
19041991-19042011

Syawwal 1412 - Jumaidil Ula 1432

#
akhirnya repost, kemarin empi erorr mulu gabisa posting :D

Thursday, April 21, 2011

(masih) gabisa ngempi, gabisa nulis di blognya, gada settingannya.. haduhh.. whats wrong with u, empi ? zzzzz

Tuesday, April 19, 2011

terkadang, bukan karena ketidakpekaan, namun justru karena tak tahu lagi bagaimana caranya menunjukkan kepekaan,, kalau memang begitu adanya, hm, saudara macam apa ?

Monday, April 18, 2011

lagi-lagi bersyukur masuk BK, belajar mendengar, belajar memahami, lebih banyak ^^

Saturday, April 16, 2011

Terserak.. (10)

Sebab,

keimanan juga berarti percaya,

bahwa tidak ada sesuatupun yang Allah ciptakan sia-sia,

pun sama halnya dengan tidak adanya kejadian yang terjadi secara kebetulan.

 

dan bagaimana tentang manusia itu sendiri menemukan kesempatan,

yang telah Ia berikan,

di setiap celah kehidupan.

 

percayalah, tidak ada yang sia-sia,

tidak ada yang kebetulan,

ini semua ada dan tiada,

karena pada hakikatnya kita ditakdirkan.


#semoga senantiasa dalam keistiqamahan, mengangkat kita pada derajat ketaqwaan. Aamiin yaa Rabbul 'Izzati :)


Rabbanaa maa khalaqta haadzaa baathila

Subhaanaka faqinaa 'adzaa bannaar..


Subhanaka Allahumma Wabihamdika

sungguh. Betapa hanya ingin katakan, "hanya ingin menjauhkannya dari ruang2 dengarku, wahai perusak jiwa. lagu2 yang sesungguhnya membuat laguy (lalai). Sebab, aku hanya ingin lebih dekat dengan ayat2 penenang jiwa. Salahkah ? " :'(

Thursday, April 14, 2011

“Writing is like an angel, but talking is like a Poor Poll” (Oliver Gold Smith)

Tuesday, April 12, 2011

,,,

Menuliskan janji
: Pada pagi.

Hei matahari !
lihatlah bocah ini,
yang sedang merajut mimpi,
membingkainya dalam ruang-ruang imaji.

Ha, suatu saat nanti.
janjiNya itu pasti

Bismillaah !


*catatantadipagi,
pondok kopi.

psikosomatis menjelang uts ,yang presentasi, dengan bahan2 yang belum terlalu didalami

Jumaidil Ula 1432 - April 2011.





"tuntunan kita jelas, -jika kamu melihat kemunkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa dengan lisanmu, jika tidak bisa juga dengan hatimu, maka itu adalah selemah-lemahnya imaan- dan saya berdoa, semoga Allah mengampuni para pemuda yang (hanya) menggunakan selemah-lemahnya iman" -cuma nyengirmiris, oleh2 dari hasil diskusi politik tadi siang- :)

Sunday, April 10, 2011

Washbir Lihukmi Rabbik...

kebersamaan sudah terjalin lama. tapi mau apa, kalau Ia baru menakdirkannya sekarang?

bersyukurkah ? atau malah keluhan “ahh…coba dari dulu…”

empat atau lima tahun, adalah waktu yang cukup lama.
untuk sebuah perjalanan.
mengeja kata jadi bahasa, saling mengadukan kesal dan pahitnya kehidupan, melihat tawa rona bahagia di saat kelulusan, atau saat kita sama-sama tertawa di
atas kebodohan kita sendiri, waktu itu, saat sama-sama kehilangan hape di satu tempat kursus bahasa.
sekitar empat-lima tahun lalu,
hm, tapi nyatanya, kita terpisahkan ruang dan waktu sejak pengumuman kelulusan waktu itu.
hmm, duaribudelapan, ternyata sudah cukup lama yaa ?

pada akhirnya, baru sekarang.
bersyukurkah ? atau malah keluhan “ahh.. coba dari dulu…”


memang sudah sepatutnya ikatan ini dipertanyakan,
terlebih lagi, ketika mengingat nasehat dari seorang tetua,
begini katanya :
“jangan sampai kau masih merasa punya waktu luang, kalau ternyata, rumah saudaramu saja tak pernah kau kunjungi”,

memang, sudah sepatutnya ikatan ini dipertanyakan,
saat orang-orang terdekatmu tak menjadi se-warna denganmu.
“Shibgatallah wa man ahsanu minallahi shibghah… ”
inginnya, mewarnai juga, sungguh.
hingga pemberianNya, hidayah ini, tak hanya milik pribadi.


entahlah, sedang tak mampu mengingat pasti.
sudahkah ?
atau jangan-jangan, perjalanan kita selama ini hanya mentok di ruang-ruang diskusi tanpa isi, [hanya berbau]duniawi.
Astaghfirullaah,, maafkan.. maafkan yang belum mampu penuhi hakmu sebagai sodari.

**
tak ada lagi yang bisa di ucapkan selain rasa syukurku ini,
mendengarmu yang –ingin- mengajakku mengaji,
lalu, kau juga yang (kembali) mengingatkanku akan mati.

bersyukurkah ? atau malah keluhan “ahh.. coba dari dulu..”


ah ya, betapa bersyukur jika memang sedari dulu.
tapi, bukankah Ia yang lebih Tahu?
saat-saat yang tepat untuk menjadikan kita tahu dan (ingin) mencari tahu.

Washbir lihukmi rabbik..
“Dan bersabarlah menunggu ketetapan Tuhanmu..” (QS. At Thuur ; 48)



tulisan ini saya dedikasikan buat kamu,
yang sudah menjadi jalan, memberikanku ladang baru.
neng, kita sama2 belajar yaa ? ^^

Thursday, April 7, 2011

lagi iseng ngebuka friendster, ternyata sudah duatahunlalu.:D bener juga kata dosenku : "suatu saat, tragedi yang terlalui akan berubah menjadi komedi", :D

Wednesday, April 6, 2011

untuk hilal Jumadil Ula, untuk April yang mencerahkan, untuk Pemegang Kendali Jagad Raya : Alhamdulillaah. ^^

udah menyiapkan playlist, ujug2 ke rumah orang (baca: blog orang), yang ada lagu atawa lantunannya... huaaa.. rusak deh..

Bakti

untuk
: Bakti.


Harus dengan cara apalagi aku menghukum diri,
Ummi ?

Sungguh,
aku malu pada tatap matahari.
Ia, yang tak pernah berhenti -mengerjakan cinta- untuk Bumi.


**

ha, landscape tadi senja,
meneduhkan sangatttt..
bersama Hilal Jumaidil Ula.

seribuempatratustigapuluhdua Hijriah.

Tuesday, April 5, 2011

mengenalmu, sodari !

mengenalmu, saudari.

antara bahagia dan haru.
biarlah, membisu.

terserah,
penilaianmu
.

yang jelas,
aku percaya sangaaaaaaaaaaaaaaaaaat..

ini ::

Innahu 'aliimum bidzaa tisshuduur,..

Sesungguhnya Allah Mengetahui Segala Isi Hati.

Entah jarak, atau sekat.

akhir2 ini, aku dihadapkan dengan tatap para saudari yang, bagiku, penuh kebekuan.

Aku tak tau mengapa, mungkin ini adalah sugesti dari keinginanku sendiri yang ingin –lenyap- sejenak saja, dari mereka.


akhir2 ini juga, rasa-rasanya memang aku lebih banyak -sendiri-.

ah, meski aku masih saja disana, tak kemana-mana.

entah mengapa, aku seperti masih berada dalam keadaan sendiriku.

 

dan akhir2 ini, ternyata tak hanya satu-dua dari mereka, para saudari sewarnaku, memperhatikanku, hooho..

lebih tepatnya: mengeja deretkata ala ku.

ah, semakin aneh saja bincangku malam ini..

 

ha, nyatanya persepsi itu penting ya.

bagaimana menurut kita, belum tentu menurut orang lain begitu.

persis, seperti mereka yang melontarkan tanya padaku,

: “cemburu sama siapa, Zah ?”

atau yang sekedar komentar, “agak sedikit gimanaaa gitu, cinta-cinta..”

 

ha, kurang lebih begitulah, aku tak hafal betul redaksinya.

lantas.

aku hanya menjawab dengan senyuman sembari menjawab tanya sekedarnya ; “oh.. yang itu.. ^^”

 

maaf, kalau ada yang merasa terganggu dengan aksiku.

ah ya, aku menyebutnya aksi.

Memang itu aksi favoritku. ^^

 

maaf, kalau ada yang merasa risih dengan keisenganku.

meski sungguh, itu bukan hal yang hanya iseng-iseng aja.

hanya ingin mengkatarsiskan diri.

 

mungkin, seperti Gestalt,

: Bukankah keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian ?

 

jadi menurutku,

dengan keseluruhan sepertinya akan lebih bijak memaknai atau (lebih baik) tak usah sama sekali.

sekali lagi, maaf kalau ada yang merasa terusik.

 

Jazakillaah atas berbagai sangka baiknya.

semoga Allah selalu menjaga kita.

 

#dan untuk mereka.

entah jarak, atau sekat ?

ah, betapa sungguh.

aku rindu.

tapi lidahku begitu kelu.

mengucap miss u..

 

Allah, sampaikan..sampaikan, untuk mereka.

kepada : pewarna hari-hariku..


ruanghati, April 4th 2011. 23:56

Sunday, April 3, 2011

"ia memang tampak sederhana, tapi ia yang (justru) membuatmu makin kaya - : pengalaman", Ibu Dosenku, kuliah Profesi Konselor :)

Saturday, April 2, 2011

Terserak.. (8)

kau percaya?

kalau Ia selalu punya cara terbaik untukmu.. :)

dalam hal apapun,

menjawab tanyamu,

menegurmu,

membuat tegar dirimu,

membuat lega jiwamu,

menguji sejauh mana sabar dan syukurmu,

yang semua itu hanya ingin membuatmu tersenyum, bukan ? :)

 

seperti senja itu, yang terjadi padaku,

:: meski hanya lewat sebuah bisikan tak sengaja seorang saudari yang (saat itu) ada disampingku,

"...akhir2 ini, ana harus mengejar tilawah ana, ukh..."

 

Glekkkk.. hoi.. apa kabar diri ?!

 

jika akhir2 ini tilawahmu hanya ada di garis

-standar- saja, sebatas minimal. [!]

tanpa penambahan.

atau tilawahmu yang kau rasakan -tanpa rasa-.

padahal kau selalu meminta ini itu padaNya.

 

hoi...seenaknya saja kau, diri ?!

mengibarkan dahan-dahan,

menebarkan benih,

menunggu kuncupnya mekar jadi bunga,

 

tapi tanpa,

tanpa menyuburkan kembali tanah pijakmu,

tanpa merasa perlu lagi memperkuat akarmu,

 

dan terus saja meminta,

tanpa penghambaan seutuhnya..

hanya sekedarnya, sekedarnya saja.

padahal, bukankah semestinya,

: Semampumu,

BUKAN HANYA sekedarmu.

 

hoii... apa kabar kau, diri ?!

ingin sekali aku memakimu.

tak lain hanya ingin bangunkanmu dari tidurpanjangmu..

 

Wahai diri,

aku hanya kasihan padamu,

jika kau lakukan semuanya tanpa ruh,

maka kosong-hambar-kering-tanpa rasa.

dan kalau memang begitu,

 

haha, bersiaplah kau akan tersungkur jatuh tanpa bisa bangkit kembali.

 

#

Allahumma Anta Rabbi Laa Illaaha Illa anta,

khalaqtani, wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika, wa wa'dika mastatha'tu,

'auudzubika min syarri maa shana'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bi dzanbi,

faghfirlii..

 

Allah, aku hambaMu..

 

so heal, and you will be healed,,