Saturday, February 19, 2011

terserak

Kembali ingin tahu, bagaimana perasaan Baginda saat itu.

Saat tak ada satupun muslim yang patuh pada perintahnya.

Ya. Pasca Hudaibiyah, masa itu.

 

Lantas aku, kembali takjub pada lelaki ma'shum itu, bukan amarah yang ia keluarkan.

Tapi justru, sebuah keteladanan yang ia berikan.

Menjadi orang pertama yang memotong hewan qurban dan bertahallul

.Hingga akhirnya, seluruh muslim mengikuti apa-apa yang dilakukan Nabi.

Ya. Pasca Hudaibiyah, masa itu.

 

Dan aku, kini.Tengah sadar betul adanya pertengkaran batin itu, antara : iman dan bisikan syaithani.

Tapi aku, kini.Belum juga tahu,

siapa diantara mereka yang akan menang.

Biarlah, biar aku kunjungi ia dulu.

Ayat-ayat penenang jiwa.

Biarlah, biar benar2 lurus dulu niatan ini-itu.

 

# Aku, yang masih berkecamuk, tapi bukan untuk mengamuk.

## Aku. Seusai (menyetrika) pakaian2 kusut,

(yang kata umi), "Tuh, baju2 kamu, Zah. Udah kayak Gunung Uhud!" :p

 

senja,190211.

16 Rabiul Awal 1432

0 comments:

Post a Comment