Bismillah..
meski tak seindah senja-senja kemarin yang berpesta jingga,
meski kali ini tanpa gradasiwarna langit yang selalu mampu membuatku terperangah.
hujan yang sudah mengguyur sejak siang tadi.
.mendung.
ah, kenapa mesti bicara “meski” , Zah (!)
padahal itu sudah jelas-jelas kehendakNya.
mau hujan-kering-kemarau-salju, ya.. itu kehendakNya.
harusnya syukur.
ditambah lagi pada hujan itu, ada bonus2 rahmat didalamnya, maka perbanyaklah doa.
Bukankah begitu Sang Lelaki Penggenggam Hujan mengajarimu ?
Hujan kali ini,
.sejuk sangat.
sebab ia memberikan ruang padaku untuk berkontemplasi.
##
Alhamdulillaah.
Pen-demisioner-an itu, sesaat membuatku -lega-.
semoga pemaparan pertanggungjawaban kali ini meringankan perhitungan kita nanti di hadapanNya. Aamiin.
memang harus aku akui, sempurna itu memang belum bisa aku jalani. tapi setidaknya aku telah berusaha memberikan yang ku mampu, yang ku bisa.
urusan hasil, urusan nilai.
kucukupkan, biarkan Ia saja yang menilai.
ah, demisioner, lega (?)
tapi, tunggu .
lama-lama aku rasakan lagi perasaanku yang satu itu,
lega (!)
##
Sejujurnya,
-akan dimana aku setelah ini- (?)
tandatanyattandatanya itu memenuhi ruang kepalaku.
tapi aku percaya, garis kita sudah ditetapkan, bukan ?
asal masih di ‘jalan ini’.
apapun itu. bukan posisi yang penting, tapi kontribusi.
##
cantik saja, Ia jawab kemudian..
dalam jama’ah Maghrib di MNI..
“Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa..”
ayat terakhir Al Baqarah ini kembali menyadarkan..
: bahwa Allah tak akan memberikan sesuatu diluar kemampuan hambaNya.
juga berkali-kali “sindiran manis” dari Allah kembali dilafazkan..
“Fa bi ayyi alaa irabbikuma tukadziibaan…”
**
All praises to Allah.
Tarbiyah Allah itu, yang mana yang gak keren ?
^^
**
untuk senja kali ini,
kesejukan yang kudapati.
Syukurku (selalu) padaMu, Rabbi.
atas atmosfer-atmosfer surgawi.
ukhuwwah, lebih dari sekedar cinta.
Demi Allah !
tak ada yang lebih indah dari persaudaraan selain atas dasar Illahi.
yang selalu terlahir dari kemanisan imani.
senantiasa terwarnai lewat rasa saling mencemburui,
kalau ada diantara kita yang lebih dulu berlari.
pasti yang lainnya juga ingin mendahului.
ya. cemburu, yang selalu memotivasi diri.
1 Rabi’ul awal 1432 H / Februari 4th 2011
jam 23.22 waktu dilayar.
Sambil dengerin, JEJAK-nya Izzatul Islam
Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa, lembah dan hutan
Berjalan diantara tebing jurang
Semua dilalui demi perjuangan
Letih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badai merasuki badan
Namun jiwa harus terus bertahan
Kami adalah tentara Allah, siap melangkah menuju ke medan
juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
Wahai tentara Allah bertahanlah,,
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
(postingan tertunda, lagi2.. baru ngonek )
0 comments:
Post a Comment