Sunday, February 27, 2011

dialog jiwa

Bismillahirrahmaanirrahiim.. J

 

 

“silahkan tuangkan saja, sesukamu..”

 

‘tidak. aku sedang tak ingin menuangkan apa-apa. maaf.’

 

“maksudmu, apa ? Bukankah selama ini kau selalu melakukan hal itu ?”

“ayo jawab.. kau kenapa?”

 

‘entahlah, aku tak tau.. tak tau pasti’

 

“ayolah.. bukankah –disini- kau biasanya berbagi?”

 

‘ya, tapi entahlah.. tolong, jangan paksa aku untuk menceritakannya’

 

“baiklah, aku tak memaksamu. tapi hey, bukankah aku tak pernah memaksamu? Bukankah selama ini aku hanya -menjadi sesuatu yang kau inginkan aku untuk menjadi-? Ah, berbelit sekali aku menjelaskannya padamu..”

 

‘Sok tau sekali kau..’

 

“lancang benar bicaramu, bukankah aku ini adalah yang paling tahu tentangmu?”

 

‘kalau saja kau tahu, aku ingin sekali menuangkan, tapi aku sedang menahan itu,,, aku takut.. ’

 

“baiklah, kau tuangkan saja dulu, aku bersabar untuk menunggu …”

 

‘kau tak usah tunggu, tak usah menunggu-’

‘kau pasti lebih tahu, tentangku--’

coba kau ceritakan lagi padaku, biar ku semakin sadari..

 

---

 

baiklah, bila kau memintaku, aku, -sebagai yang paling tahu tentangmu-

“sejujurnya, aku sedang (ingin) bermusuhan dengan kata.

kau tanya kenapa? aku kecewa.

kecewa dengan mereka yang tak bisa merealisasikan kata.

(tiba-tiba) aku benci bahasa. bahasa-bahasa yang hanya menjadi penghias maya. Ah, aku benci….

aku juga takut, takut dengan apa-apa yang telah aku katakana.

Mungkinkah, aku seperti itu (juga)? Mungkin saja. tapi kuharap tidak. Semoga Ia selalu membimbingku.

Tapi,

Izinkan aku bermusuhan dengan kata, sejenak saja.

Perihal Kecewa ? Ah, untuk apa sebenarnya aku kecewa, padanya, pada mereka.

Toh semua itu, antara aku dengan Rabbku. begitupun dengannya, antara ia dengan Rabb kita.

yang penting aku ingat,

 Kabura maqtan ‘indallahi antaquulu ma laa taf’aluun..”

 

 

---

 

Kepada yang gemar berbagi kata,

kuharap kau tak hanya hiasi dunia maya dengan aksara,

ah apalah guna,

kalau tak kau tuliskan dengan jiwa.

 

kekosongan hati. kehausan jiwa. kelaparan ruhiy.

tak akan guna.

tak akan sampa jugai.

 

karena bukan untuk sebuah popularitas,

bukan untuk naik pentas.

 

bukan itu tujuanmu.

kan ?

 

--

tapi hanya untuk Yang Satu.

 

--

 

sebuah dialog dengan jiwa.

 

al’izzah yang sedang ditemani pasangan sejati dalam hidup.

: Hati.

 

--

Rabiul Awal 1432 - 270211

 

 

1 comments:

Muhammad Durizki said...

rumit^^

Post a Comment