Friday, February 25, 2011

dua-tiga pintu

(nyaris) tiga tahun lalu,

hanya berbeda dua-tiga pintu,

dari aku –sekarang-.

 

(nyaris) tiga tahun lalu,

saat aku memutuskan untuk berada disana.

sejak awal ketertarikanku padanya.

sampai-sampai aku melangkahi jenjang yang –idealnya- aku ikuti.

tapi aku juga tak duga,

takdirku  disana hanya seumur jagung.

tak lebih dari tiga bulan,

aku yang juga berkelana menyibukkan diri.

lantas merasa tak cukup banyak waktu untuk disana.

 

bulan keempat dan selanjutnya,

aku malah tak juga muncul-muncul lewat pintu itu.

pintu yang pertama kali aku lirik saat aku melihat parade ormawa saat MPA itu.

mimpi yang mengantarkanku kesana.

 

ah, tapi sayang..

belum sampai mimpiku kesampaian,

aku berpaling. T.T

 

tapi tiga bulan bukan tak dapat apa-apa.

di tiga bulan itu,

aku belajar.

tentang tiga warna

: critical thinking, smart writing, public speaking.

sudah begitu membudaya, disana.

makanya aku bersyukur,

setidaknya di tiga bulan itu,

aku tahu tiga warna itu.

aku juga bisa (sedikit) mengenal mereka.

sosok-sosok berprestasi yang karyanya sudah tak diragukan lagi.

di tiga bulan itu juga, tiga warna itu berusaha aku internalisasi.

ah ya, aku ingat, setiap kali diskusi,

aku merasa menjadi orang yang paling bodoh.

tapi tak apa,

pun dengan kebodohanku saat itu,

aku bisa lebih banyak belajar lagi dan mendapatkan banyaaaaaaaak sekali informasi  ^^

terima kasih teman-teman,

juga kakak-kakak yang selalu memotivasi,

dengan terus membuatku –iri-.

 

itu aku,

(nyaris) tiga tahun lalu.

 

dan aku sekarang,

aku sudah menentukan pilihan, dan ini juga bagian dari keputusanNya.

ya. keberadaanku sekarang,

hanya berbeda dua-tiga pintu dari aku (nyaris) tiga tahun lalu.

aku yang kini sudah semakin sadar, apa yang harus aku lakukan,

untuk sebuah bentuk tanggung jawab terhadap pilihanku sendiri.

dari sebuah kesadaran memilih

: Nurani

 

semoga. dimanapun aku,

(lewat pintu mana-pun),

segala manfaat bisa aku dapatkan dan berikan.

Bismillah Allahumma..!

 

##

 

haha, dua-tiga pintu itu.

di sebuah gedung di kampusku.

Pusat Kegiatan Mahasiswa.

kami mengenalnya.. : Gedung. G

^^

 

-aku, yang masih menganut paham ini

: ikatan persahabatan sekuat apapun, yang jelas kita perlu ikatan hati, biar ia-nya bisa menyatu- :D

 

al ‘izzah.

yang (semoga) akan selalu ingat :

“Ihfadzhillaah, yahfadzhuka”

0 comments:

Post a Comment