Sunday, January 22, 2012

Hanya Sebuah Anak Tangga

Di saat pada akhirnya, berakhir satu episode kepengurusan.
Menjadilah pundak ini, seperti ringan.
Terselesaikannya amanah di satu tahun terakhir. 
Meski tak sempurna, meski belumlah berakhir paripurna,
Meski masih banyak kau lihat cacat seorang manusia.

Saat telah tiba waktunya,
serah terima tongkat amanah yang sesaat membuatmu lega.
Mungkin lega, karena mampu membuatmu tersenyum dengan adanya mereka
: penerima tongkat estafetmu.

Kau bisa lega, sesaat. Ya. Hanya sesaat.
Sesaat bahkan bisa jadi tanpa jeda,
karena hakikatnya, Ia telah menyiapkan sebuah kejutan lagi untukmu,
kejutan yang akan jauh lebih istimewa.
lebih membuat dirimu merasa lemah dan tak ada apa-apanya,
menjadikan dirimu semakin sadar bahwa dirimu tak punya kekuatan apa-apa.
menjadikanmu sebagai hamba yang semakin merindu kekuatan dariNya.
dan kau juga tak akan bisa apa-apa,
tanpa mereka : Saudara, yang sama2 berjuang demi mendapatkan RidhaNya.

Persiapkanlah dirimu, hatimu, pundakmu, kakimu, sepatumu..
Masih selalu akan ada tangga-tangga, yang kau sendiri tak tahu dimana anak tangga terakhirnya, puncaknya.
bila saat ini kau putuskan untuk menuruni tangganya,
dengan tanpa ragu, maka selama ini adalah : Percuma!









semoga amanah, mampu menjadikanmu tumbuh dengan kesadaran imaani ,

Yaa ayyuhalladziina aamanuu tuubuu ilallaahi tawbatannasuuha...


@ruanghatipenuhdinamika.
Safar 1433 H.

0 comments:

Post a Comment