gelap mata, dan terus menerus menari dalam rangkaian nada yang tak berirama.
ia nada, tapi tak berirama.
kau tahu kenapa, mungkin ia dusta,
tapi yang pasti, ia hanya fana.
terpincang pincang, menyusuri jalan berkelak kelok,
turun naik, jatuh bangun, jatuh lagi,
curaaammmm...
ahh.. jurang.
terseok seok,
terseret seret,
terluka,
tercoreng,
ah .. terhina.
mendekat, sedekat dekatnyya,
tapi nyatanya, menjauh sejauh-jauhNya.
Allah, maafkan kalau begitu memunafikkan cintaMu.
kalau lepas semua tabir yang ada didiriku,
maka kuyakin, tak ada satupun manusia yang sudi mendekatiku.
karena begitu hinanya aku..
Tapi Engkau sebaik baik Penjaga, Rabb.
bahkan sekian banyaknya minus yang melekat pada diriku.
**
Allah, jadikan Ramadhaanku ini sebagai ladang bagiku untuk meningkatkan imaan, melekatkan 'iffah, dan menjaga 'izzah..
demiMu, demi dienMu, Rabbku.
demiMu, demi dienMu, Rabbku.
#awal Ramadhan 1432#
0 comments:
Post a Comment