Tuesday, February 23, 2010

energi baru itu, salah satunya (mungkin) kamu

Subhanallah wal hamdulillah...

Sepulang dari kampus tadi, sengaja (sekaligus memang rindu), untuk ‘menengok’ SMA. -Jarak kampus-SMA emang gak terlalu jauh sih..- Biasanya jumat memang ada kuliah sampe sore, tapi kebetulan tadi dosennya berhalangan untuk hadir. Jadi akan aku manfaatkan waktu yang ada untuk silaturrahim ke SMA. Yap. SMA. dua-dua.

**
Kangennn euy.. setelah lumayan lama gak menyempatkan diri untuk ke sana. Entah kangen sama apanya. Yang jelas aku kangen dengan suasana sekolah-an. Kangen sama adik2 ‘lugu’ dan manis2 itu. Kangen sama Masjid Al Fikri yang punya banyak sejarah, unforgetable moment, unforgetable placement, unforgetable persons. Dan sebenarnya, yang paling aku kangen-in emang suasana mentoring-nya. Kangen menobatkan diri menjadi “Kakak mentor”. hmmmm...

Ckckckk... terkait mentoring, emang banyak banget yang harus aku instropeksiin sendiri, bukan atas nama lembaga atau apa, tapi instropeksi atas nama aku, atas nama diri, atas nama pribadi, atas nama HAMBA, yang udah lalaaaaaaaaaaiiii banget. Astaghfirullah...
Parah. Parah... ckckckck...

Satu kelompok yang aku pegang di SMA jadi menghilang gitu ajah. Kadang aku bingung, salah siapa yaaa...? Sampe susaaaaaaaaaaaaaahhhh banget ngajak-in ade2 yang baru buat ngelanjutin mentoring. Setelah bercermin, sebenarnya itu semua juga ngaruh ya sama kondisi aku-nya, khususnya ruhiy dan menej waktu. Betul tidak ?
Oh ya, ternyata gak cuman adik2 di SMA aja yang pada ‘ngilang’, tapi adik2 kelas di kampus juga pada kemana ya ????? Innaalillaah...
*permudah, ya Allah...
Aku akan segera berbenah, memperbaiki semuanya, meski tak langsung sekaligus, tapi setidaknya akan ku segera perbaiki, men-charge ruhiy kembali, mem-full-kannya, me-menej waktu, waktu yang dirasa semakin kurang dari yang harusnya dilakukan, padahal setiap orang juga sama2 24 jam. – Hariitsun ‘ala waqtih ---
Ya. 3B - 3 kata pamungkasku - Bismillah. Bi idznillah. Bisa.
**
Satu energi baru yang aku dapatkan. Sepulang dari SMA (dua-dua) tadi.

Setelah bertemu dengan adik2 manis tadi, seperti ada rindu yang terobati. Aku diminta untuk ngisi ‘mentoring singkat’, karena kebetulan tadi di sekolah sedang ada acara rohis, yang alhamdulillah bisa membentuk beberapa kelompok mentoring baru. Jadilah aku kembali berkenalan dengan adik2 yang baru, mentoringpun berjalan, meski singkat, hanya perkenalan, ditemani dengan senampan nasi goreng spesial untuk satu kelompok sebagai menu untuk acara hari itu. Subhanallah, tak ku sangka, adik2 yang baru aku kenal itu benar2 sangat antusias, diskusi kami-pun mengalir, membuat kami semakin akrab.. Hingga waktu yang disediakan panitia sudah habis, tapi tetap saja kami masih larut dalam obrolan. Bukan obrolan yang tanpa makna, insya Allah.

Senang sekali aku hari ini, duduk kembali dalam lingkaran baru. Semoga duduk2 kami siang tadi menjadi langkah awal untuk kedepannya, dan semoga bisa ter-follow up-i dengan baik. Aamiin.

**

Dan..
aku rindu zaman itu....
ketika pertama kali mengenal sahabat2 baru di sana..
duduk sama-sama dalam satu lingkaran kecil.
membahas semuanya; diri, keluarga, agama, sekolah, rohis, juga menjadi wadah kita berbagi rasa.
mengerjakan tugas sama-sama.
saling mengajarkan sekaligus masing2 kita saling belajar.
belajar untuk mengenal, belajar untuk mengerti, belajar untuk memahami, belajar untuk mencintai...
belajar untuk mendengar, belajar untuk berbicara, belajar untuk bekerja sama.
kami ada dalam satu atap yang sama.
kami ada di atas pijakan yang sama.
dan mulailah saat itu kami melangkah, dengan langkah pertama kami.
dan selanjutnya,
kami ber-dinamika.
di perjalanan, kami sama-sama berlari, saling mengejar.
bukan berarti kami tak pernah menengok atau meninggalkan. bukan berarti kami hanya mementingkan masing-masing kami. Tidak.
sesekali ada diantara kami yang terjatuh, dan kami saling membantu, mengajak untuk bisa bangkit kembali.


Romantika itu memang begitu indah.
Menjadi satu kenangan manis di setiap memori kita. Persaudaraan kita tak akan pernah berakhir, sampai kapanpun.
Bukankah kita masih ada dalam satu atap yang sama?
Bukankah kita masih di atas pijakan yang sama?
Bukankah hati-hati kita memang (akan) selamanya menyatu, selama masih karena-Nya ?
Dan berharap, persaudaraan kita akan menemani hingga akhir perjalanan kita nanti, membawanya pada keabadian, hingga kelak kita bisa sama2 berkumpul ‘disana’ meski hanya diatas sebidang tanah yang Ia sediakan untuk kita....
(special for all kalamerz)

* Maka, jangan pernah mengecewakanNya. Karena harga tanah ‘disana’ gak semurah itu............


Feb 19th..

0 comments:

Post a Comment