Saturday, October 9, 2010

yang terserak, di bawah langit Cisarua..

Bismillah !


aku ragu.

ragu dengan sebuah ketercapaian diri

meraih sebuah prestise agung dariNya.

: Mardhaatillaah :

betapa besar harga sebuah keridhaan.

aku tahu itu.

bagaimana mungkin.

keridhaan itu ada, sementara masih begitu banyak hati yang saling menyakiti...

mengaku sebagai saudara seiman,

tapi gunjingan masih terdengar di sela-sela bisik kanan kiri

 

bagaimana mungkin.

keridhaan itu ada, sementara taushiyah dianggap sebagai kritikan pedas.

mengaku sebagai saudara fillah,

tapi ternyata bentuk pengingatan dari seorang saudara dianggap sebagai pedang yang akan menusuknya dari belakang.

 

na’udzubillah.

 

ya. Dia memang telah lebih menetapkan. Bahwa Ia akan memberikan kemenangan kepada dakwah Islam.

 

namun... tak mau-kah kita sedikit berkaca ?

siapa kita ?

tak malu-kah kita dihadapNya ?

 

berharap kemenangan dakwah akan menjadi milik kita.

sementara kita masih terus sibuk dengan berbagai ambisi pribadi.

sementara kita masih begitu mementingkan diri kita daripada ummat.

sementara kita masih begitu ‘kekal’ menyimpan dendam terhadap saudara-saudari seiman.

sementara lisan masih saja senang membicarakan keburukan saudara.

sementara ke-peka-an nyaris hilang dari dalam diri.

sementara tangis seorang saudara dihadiahi tawa oleh saudara lainnya.

sementara senyum dibalas dengan muka masam.

selama semua itu masih mendominasi, maka pantaskah kemenangan itu ada di zaman kita yang sedang bertransformasi?

 

ah, kalau memang terus begitu..

maka sama saja,

seperti kita tak lagi punya Nabi..!

padahal Sang Baginda begitu mulianya...

untuk selalu dijadikan sesosok teladan.

sepanjang masa..

 

wallahu a’lam bish shawab

**

“Allahumma aarinal haqqa haqqa war zuqnat tiba’a

wa aarinal baathilaa bathiila war zuqnaj tinaabah”

**

 Teruntuk saudara-saudariku fillah... :

 

“Jika engkau cinta, maka perjuangan adalah kenikmatan mengarunginya. Tak ada rasa penyesalan, kekecewaan, bahkan kegelisahan. Jika engkau cinta, perjuangan adalah pengorbanan, pengorbanan usia, waktu, pikiran, tenaga. Tak Cuma sebait kata melukiskan betapa berat tanggungan perjuangan dakwah kita. Tapi percayalah, tanggungan itu tak kau pikul sendiri, banyak teman-temanmu yang akan membantu. Seandainya tak kau temukan, maka yakinlah, Dzat Pemilik Semesta ini akan selalu menemanimu”

 

Ruang hati, Oktober 2010

0 comments:

Post a Comment