Sunday, October 31, 2010

hujan, purnama, gemintang, rubik,... : begitulah hidup.

 

Hanya ingin,

aku hanya ingin

berdiri lantas berlari

di bawah riak hujan yang selalu menari

 

Tapi aku juga ingin,

ingin menatap rembulan mempurnamakan diri

 

Sementara itu aku ingin,

ingin memandang sabit ditemani jutaan gemintang

Terus mencari-cari

menemukan se-sosok- centauri

Padahal aku tau,,

Kesemuanya itu tak mungkin dapat terwujud dalam waktu yang sama

Mungkin, begitu pula aku belajar tentang hidup, tak melulu keinginan dapat terwujud dalam waktu abrakadabra

 

Semua butuh proses, usaha, dan waktu

Seperti waktu yang diperlukan rembulan untuk mempurnamakan diri,

Seperti gemintang yang rela tak menampakkan diri,

memberi kesempatan kepada hujan untuk (lebih dulu) menari

 

yap. seperti itu pula hidup

 

pun ketika segalanya memang harus disyukuri

 

ketika yang ada hanyalah lampu-lampu jalan, lampu kendaraan bercampur polusi, ditambah lagi kebisingan mesin dan klakson kanan-kiri

ketika segalanya,

segalanya menuntut untuk dimaknai

bahwa di sana ada...................

: cinta :

Senin, 25Okt2010

 

beberapa menit setelah melepaskan diri dari ’gantungan pintu’ metromini. --- *

 

*menurut media, tahun ini, sesampai hari ini, hari ini adalah kemacetan terparah yang terjadi di Jakarta,,, ckkkcckkk...

**

Penghujung Oktober, 2010


Dan lagi..

lagi-lagi saya belajar tentang hidup dari sebuah benda imut bernama :  rubik.

setelah sekian lama (agak lebai..) saya berusaha melatih kecerdasan spasial saya.

setelah nyaris gila, mengasah otak bersama tigapangkattiga kotak-kotak itu, menjadikannya sebuah kubus utuh.

Finally...

saya tau kuncinya. (*kunci paling sederhana-nya dapet dari temen..)

hehe.

 

anyway..

yang penting mah,

saya punya satu kesimpulan.

bahwa, ternyata oh ternyata...

 

: (belajar dari rubik). Hidup itu sederhana. Selalu ada cara (paling) sederhana. Justru kita yang seringkali ngebuatnya tambah ribet :

 

hoho..

*kesimpulan diatas bisa jadi juga sebagai defense mechanism saya untuk menutupi spasial saya yang rendah sangat. 

hmm,, kalo ada sisi positif, kenapa harus ngeliat sisi negatifnya ?

hoho.... :p


*lagi2 (bisa jadi) sebagai pembelaan ego..

entah pembelaan jenis apa... ;D

 

4 comments:

Scientia Afifah Taibah said...

kalo Ifah: al-qur'an, hujan, bintang.. ^^

desti . said...

meilirik berkunjung komen, karena ada namaku disini *hehe

^^b

nur izzah robbaniyah said...

wahh...
al quran itu memang menentramkan kak, menjadi pembelajaran, selalu.

:)

*belajar banyak dari k'iff juga..^^

nur izzah robbaniyah said...

:)
salam kenal ;;;

Post a Comment