Sunday, November 28, 2010
dan cinta akan meminta semuanya dari diirimu. sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berdiri. Duduk. Dan Tidurmu..
Pemilu-Pemira-Muktamar, cukuplah menyadarkan
November akan segera berakhir dan bersiap memasuki Desember.
2010
SidangUmum-Pemilu-Pemira-Muktamar-atau apapun namanya itu.
Yang jelas, pergantian masa itu, regenerasi ini akan kembali terjadi.
Rasa-rasanya, baru kemarin menanggalkan putih abu-abu.
dan baru kemarin sore saya tahu sekaligus hafal Totalitas Perjuangan.
"Kepada Para mahasiswa, yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan dipersimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban yang telah menggoreskan
sebuah catatan kebanggaan di lembar sejarah manusia...
..."
tentu, dengan pekikan mantap : "Hidup Mahasiswa !"
**
Setahun, Dua Tahun, Tiga..
Yap. Sekarang memang saya sudah menjejak tahun ketiga.
Dan amanah-amanah itu, entah tertunaikan atau malah terlupakan.
SU-Pemilu-Pemira-Muktamar... di depan mata euy !
nah, satu lagi, tahun depan udah PPL.. waaaaa....
'Azzamku, tahun berikutnya, semuanya harus bisa lebih.
Apapun itu.
Lebih banyak lagi masuk kelas-nya (baca: gak banyak absen lagi..), hhe
Lebih tepat waktu lagi
Lebih Tawazzun
Lebih Tadh-hiyah
Lebih Totalitas (eits,, yang namanya Totalitas mah gak perlu 'lebih' ya, namanya juga TOTALITAS, it means, seluruhnya, total, yaa... kurang lebih, begitu)
Lebih..Lebih..Lebih.. Ahh,, pokoknya lebih.
Gak mentok di garis, : ala kadarnya.
Atau sekedar, penunaian kewajiban.
Atau, pencarian berbagai alasan demi mendapatkan satu alasan itu : Pemakluman.
Ya Allah, itu 'azzamku.
Ya Allah, Bukan ya Allah, (semoga) bukan hanya sekedar niat.
Tapi 'azzam
dan pembuktian.
ya Allah, mudahkan.
"Allahumma laa sahla illa ma ja'altahu sahla, wa Anta taj'alu hazana idzaa syi'ta sahla"
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me
the way,
Showed me the way..
* Senin pagi, 291110.
sebelum berangkat ngampuss....^_______^
doktrin. feminis (?)
Keilmuan yang sedang saya geluti saat ini memang banyak sekali (Baca: hampir semua) mengadopsi teori2 barat. Bahkan, sepertinya sampai saat ini, saya belum pernah menemukan teori pure dalamnegeri. Mulai dari Maslow, Freud, Pavlov, Erikson, Kohlberg, Rogers, dan masih banyak lagi...
Hmm, mungkin bisa jadi karena itu, karena sok ke-Barat-Barat-an...
Walaupun saya bukan –anak gender- (baca: ngambil matkul pilihan gender), melainkan di semester ini, saya memang lebih interest ke –konseling anak- ketimbang gender. Kalo ditanya kenapa milih konseling anak, sederhana sih jawabannya mah, biar saya bisa lebih aplikatif nantinya, haha, ekspektasi saya yang sangat besar buat membentuk keluarga samaraqur (saya) nanti, aamiin..
hohoo.. kejauhan dah ngayalnya..
back to the topic .. :D
yap. Stimulus kuat yang ‘maksa’ saya buat ngaji alias mengkaji lebih dalam tentang gender itu, yaa… gak jauh2.. dari lingkungan saya kuliah, salah satu fasilitator ilmu di tempat saya kuliah, alias dosen. Dengan atau tanpa saya sadari, jadi seperti terkena doktrin2 baru terhadap pemikiran2 tersebut. Bukan, bukan masalah ke gender-nya, tapi lebih kepada paham feminisme-nya. Dan seperti itu pula yang terjadi pada saat proses kuliah. Entah sedang membahas pokok materi apa saat itu, saya lupa, haha. Yang jelas, saya ingat, tidak hanya sekali dua kali dosen tersebut mengeluhkan pelbagai hal –yang menurutnya sangat tidak adil untuk kaum perempuan-. Jadi gini, di kesempatan tersebut, dosen saya bilang, kurang lebih redaksinya seperti ini :
”...Sekarang bisa kita lihat, saat perayaan Idul Adha minggu lalu, di khutbah2 ataupun dimanapun, orang2 selalu menyebut2 kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tapi kenapa (dengan tanpa merendahkan Nabi Ibrahim dan Ismail), mereka dan kita tidak pernah memperhatikan kisah Siti Hajar? Padahal kan..tanpa siti Hajar, Nabi Ismail juga tak mungkin ada, dan tidak akan ada sumur Zam2 sampai sekarang. Itu apa artinya ? Seakan-akan perempuan tidak terlalu diperhatikan..”
Hmm, spontan sebenarnya saya berpikir, ahh gak up-date nih dosennya, karena seingat saya, di momen2 idul adha itu, saya menemukan sekaligus membaca tulisan tentang Hajar Ibunda Ismail. Rasanya, mendengar pernyataan dari Bu dosen itu membuat saya ingin mengacungkan tangan dan berkomentar, tapi sayang, entah saya sedang mencari2 pembenaran apa, karena sebenarnya sayapun pernah berpikir seperti yang terpikir oleh dosen saya itu, meski tak persis sama. Saya juga pernah bingung, kurang membaca tepatnya, sejarah islam jarang mencatat sosok2 hebat di balik kehebatan pejuang2 islam, seperti Istri ’Umar al Faruq, Ibunda Salman Al Farisi, atau siapapun itu. Saya sadar sih, sebenarnya mah ini hanya karena saya kurang baca siroh, padahal, banyak juga buku2 tentang para shahabiyah Nabi SAW.
Singkatnya, saya cuma bisa nelen ludah pas dengar beberapa komentar Bu Dosen tersebut..
Ternyata, gak cukup sampai disitu (sudah beda bahasan) ...ada lagi ’celetukan’ yang bikin nambah panass, ini :
”..Dan gak menutup kemungkinan, apa salahnya, kalau suatu saat nanti, negara kita, dipimpin (lagi) oleh perempuan, dan gak harus muslim !”
Astaghfirullah..
Jujur saya belum berani adu pendapat dalam kondisi seperti itu. Pertama, di kelas ada beberapa teman non muslim, meskipun dosen tersebut sebenarnya muslim. Kedua, menghindari debat kusir gak karuan nantinya, atau karena khawatir pemberian rasionalitas saya akan langsung di sanggah oleh beliau.
Yahh.. mungkin saya memang salah.. L
Ah, benar sekali. Menjadi satu kekecewaan batin sendiri, kalau kita pada akhirnya gak berani menyuarakan apa yang kita yakini benar. T.T
Well, sekarang ini, saya lagi baca buku yang dulu belum -abis- saya baca, judulnya ”Membincang Feminisme”.
Feminisme....
Intinya mah ya,
”...sepertinya feminisme ingin memperempuankan manusia di dunia, padahal islam ingin memperempuankan perempuan sebagaimana porsinya...”
atau seperti yang diungkapkan Prof. Dr. Zakiah Daradjat,
”Islam tidak mengenal konsep feminisme, ajaran Islam tentang perempuan sudah sangat jelas, tanpa perlu mendirikan feminisme”.
Dan bagi saya, cukuplah sebagaimana fakta sejarah yang merangkum semua, sebagaimana Rasulullah SAW menyebut ”Ibu” hingga tiga kali, barulah kemudian beliau menyebut ”Ayah”, ketika ditanya oleh salah seorang sahabat mengenai siapa orang yang harus lebih dihormati.
Ya.. bukankah di dunia belahan manapun, Ibu adalah seorang Perempuan?
Bukankah Islam telah nyata begitu menghargai sosok Perempuan ?
Dan yang memang harus diyakini kuat2 dalam benak dan pikiran ;
Friday, November 26, 2010
playlist ..^^
* ini lagu yang lagi sekian kali keputar di playlist.. ^^
dan.. jadi teringat, sahabat2 lawasku..
(halah)..
Hingga masih/ bisa ku raih dirimu/
sosok yang mengisi kehampaan qalbuku/bilakah diriku mengucap maaf /
masa yang telah ku ingkari / dan meninggalkanmu//
ohhhh.... cinta...
teman yang terhanyut arus waktu/mekar mendewasa /
masih ku simpan suara tawa, kita /kembalilah sahabat lawasku /
semarakkan keheningan lugu //
hingga masih/ bisa kurangkul kalian/ sosok yang mengaliri cawan hidupku//
bilakah kita menangis bersama / tegar melawan terpaan/ semangatmu itu//
ohhhh.... jingga...
hingga masih / bisa ku jangkau cahaya /
senyum yang menyalakan hasrat diriku/bilakah ku hentikan pasir waktu/
tak terbangun dari khayal/ keajaiban ini..
ohhhh.... mimpi........
_SarasDewi - Lembayung Bali_
Thursday, November 25, 2010
"gunakanlah waktu single-mu, sebelum waktu ....-mu" :D
Wednesday, November 24, 2010
Kehilangan barang pemberian orang lain,, jadi merasa gak bisa jaga amanah... hmm,,
Cukuplah Allah bagiku.. Cukuplah Allah saja yang tahu..
Tuesday, November 23, 2010
duarr..duar.. duar... doktrin bertubi2.. huaaaaa... *kuatkan aku, rabb.
Thursday, November 18, 2010
ditampar itu sakit, tapi indah, pada akhirnya. seperti minum obat, meski pahit, tapi harus. kalau mau sembuh...
tertampar itu manissssssssss...
Monday, November 15, 2010
* sebentuk cinta
Bismillahirrahmaanirrahiim..
“... maka Allah mempersatukan hatimu lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang2 yang bersaudara”
(QS. ‘Ali ‘Imran : 103)
Jika memang ada kekata yang lebih pantas kuucap dibanding “kesyukuranku penuh, padaNya”, maka katakan padaku , kekata apa ?
Jika memang ada rasa yang lebih pantas mewakili dibanding “bahagia”, maka katakan padaku, rasa apa ?
Jika ada momen (paling) indah yang dapat lebih aku dapatkan dibanding momen kebersamaan denganmu, maka katakan padaku momen apa ?
Shalihah..
Kau tahu tidak.. ?
Kalau kau adalah sebentuk cinta yang Ia titipkan padaku
kau..
Sosok teladan yang sehari-harinya amat dekat denganku
Pribadi shalihah yang selalu membuatku begitu iri padamu
Pada bijaksana yang selalu terukir dari ucap-mu
Pada kelembutan yang selalu menghiasi tiap laku-mu
Pada tebaran senyum yang kian hari kian merekah
Pada kesabaran yang begitu tampak pada air mukamu, aku menjadi semakin tahu,
bahwa begitu pula isi hatimu…
Pada kesibukan hari-harimu yang penuh dengan agenda dakwah
Pada ketangguhanmu menjalani hari2 dengan cerah meski sebenarnya kau begitu sesak dengan masalah, tapi kau begitu tahu.. kalau itu adalah tarbiyah Nya..
Bahkan..
aku juga begitu iri..
Pada kerisauanmu kala sedikit saja kau lalai..
Pada cemburumu yang begitu besar untuk senantiasa ber fastabiqul khairat
Shalihah..
Kita memang sedang sama-sama berlari..
Meski kau telah sedemikian jauhnya,,
Dan aku masih sekian kali terjatuh disini..
Maka, kumohon..
Bimbing aku, selalu …
Untuk menujuNya..
Jangan pernah kau tinggalkanku sendiri,
Meski aku yakin.. kalau Ia selalu membersamaiku..
Tapi aku ini anak manusia..
Memiliki yaziid dan yanqus, tentu…
Meski harapku, selalu.
Agar yanqus itu tak lama-lama hinggap padaku-padamu-pada kita, shalihah…
01.23 dini hari. November 13th 2010
Forum Akhwat Tarbawi..
Disaat sodari2 sudah terlelap manisnya..
Ohya, izinkan saya mengutip nasehat Sang Murabbi…
Berikut…
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
(Allahyarham Ust. Rahmat Abdullah)
* special thx buat Faizah S. Q yang udah ngebacain goresan hati saya di hadapan parasaudari :)
Friday, November 12, 2010
just a one step for..
atau ini,
“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani”
Selalu begini. Ketika saya merasa, hubungan psikologis antara saya dengan sodara biologis tak seerat hubungan psikologis antara saya dengan sodari2 yang saya temui di’ladang perjuangan’, tanya kenapa ?
Selalu begitu. Kenyamanan mereka (adik2 saya senasab) mengkatarsiskan diri pada saya, rasa-rasanya tidak se-vulgar- katarsis mereka (teman seladang perjuangan) pada saya. tanya lagi, kenapa bisa begitu ?
Bukan hanya dalam hubungan psiko, sebenarnya. Tapi ini, jelas, lebih kepada keterkaitan dan keterikatan hati.
Sebenarnya mah sudah sejak lama saya merasakan kegamangan ini. Hanya saja, saya baru kembali menyadari (dan berniat untuk memperbaikinya) akhir2 ini. Seusai…….
deg aja.
sore itu, ketika umi menunjukkan sms2 dari seorang adik saya yang sekarang sedang berguru dikaki gunung sana. (hhe, bukan bertapa kok, tapi lagi mondok..)
hmm, saya punya dua adikperempuan yang sedang berguru dikaki gunung sana.
yang pertama, kelas 3 MA, dan yang kedua, kelas 3 Mts.
Mereka, beda.
Karakternya, beda banget.
yang satu mah cueknya bukan main, yang satunya lagi, ampun2 dah sensitifnya.
(baca: cuek disini artinya sabodo teuing di jenguk-in atau kaga).
Pernah, satu ketika saya berkesempatan untuk datang ke kaki gunung itu, jengukin mereka ceritanya, haha. Waktu itu, saya cuma berdua dengan umi, naek kereta.
Sesampai disana, yang satunya girang karena kakak termanisnya ini dateng, hhe (karena umi-nya dateng, lebih tepatnya). But, yang satunya lagi malah cuek aja alias dia kembali dengan aktivitas nyuci bajunya, ngajak saya nyuci pula, gak sopan kan ?! huh.
**
mungkin emang udah sebulan ini umi belum sempet buat jengukin kalian ke kaki gunung sana. Bukannya karena gak mau, tapi karena satu dan lain hal, umi belum sempet kesana, apalagi abi.
So, sabar aja yah sist(s). ^^
Oke. akan aku kutip ulang kekata Bang Tasaro Gk ini,
“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani” (GK)
^^
Tetep semangat yaa belajarnya.
tetep semangat yaa ngafalin Qurannya.
One day, katanya kalian kan mau pulang ke rumah dengan hadiah terindah buat umi
abi, buat aku juga deh, ^^(
yup. kado terindah dari kalian (nanti) yang akan selalu ng-buat aku tambah ngiri.
ohya, maaf juga kalo aku belum bisa nelpon, kaga ada pulsa lebih, hhe.
miss u all, coz Allah
* kenapa jadi yakin banget dah, nih tulisan bukannya nenangin hati, malah bikin tambah mau nimpuk saya yah ?
Huahaha..
’afwan.. gak bisa ngomong apa2 lagi. Selain,
: ”jalanin aja neng lika-liku di gunung sana,.. ”
cara Allah men-tarbiyah masing2 kita kan, beda.
Monday, November 8, 2010
ketulusan itu mutlak dibutuhkan untuk menjadikan’nya’ sebuah kedekatan. Gak percaya ? Silahkan dicoba.
membunuh (?)
ternyata, menutup lembaran itu.
tak semudah membalikkan telapak tangan.
tak semudah membakar kertas2 ingin menjadikannya abu.
pun tak semudah mendiamkan tangisnya anak kecil hanya dengan memberikan sebuah mainan baru.
tapi lebih kepada menunggu,
menunggu waktunya saja,
bak penguraian polimer plastik.
atau seperti menunggu bintang itu meledak menjadi supernova.
mungkin lebih dari itu.
lama.....lamaaaa sekali.....
ternyata, bunuh-membunuh itu menyakitkan,
dari sudut pandang sang pembunuh, maupun dari sudut pandang yang dibunuh.
menyakitkan.
sangat.
shalihah-kan
Padahal, mereka hanya ingin tahu keadaan putrinya, malam itu.
Dengan lontaran tanya sederhana, “Kamu udah makan?”
Miris sekali, si nonataktahudiri itu malah mengabaikan saja tanya sang Bunda atau Sang Ayah . Ia lebih memilih untuk langsung masuk ke kamarnya.
Mungkin ia memang teramat lelah dengan berbagai peraktivitasnya di luar rumah.
Sehingga ia lebih memilih (men-)diam(-i) sapa dan tanya orang rumah, daripada khawatir kekata dengan nada (agak) keras yang nantinya akan terlontar.
Namun, betapa ia belum juga mau mengerti,
bila saja –rasa lelah- itu dapat dibandingkan.
Maka jelaslah, lelahnya kewajiban Sang bunda sepanjang hari di rumah akan lebih besar dibanding (sok) lelahnya ia menjalani hari di luar rumah –kuliah atau rapat inilah itulah atau apalah-
Tidak muluk-muluk, Sang Bunda-pun tentu hanya inginkan putrinya kembali ke rumah dengan wajah termanis, senyum terindah, sembari mencium tangan, tanpa ada raut lelah sekalipun pada air mukanya.
* Jangan biarkan ia terus begitu, my Allah..
Shalihahkan, shalihahkan, shalihahkan-lah Rabb..
Clock
Blog Archive
-
▼
2010
(111)
-
▼
November
(15)
- dan cinta akan meminta semuanya dari diirimu. samp...
- Pemilu-Pemira-Muktamar, cukuplah menyadarkan
- doktrin. feminis (?)
- playlist ..^^
- "gunakanlah waktu single-mu, sebelum waktu ....-mu...
- Kehilangan barang pemberian orang lain,, jadi mera...
- Cukuplah Allah bagiku.. Cukuplah Allah saja yang t...
- duarr..duar.. duar... doktrin bertubi2.. huaaaaa.....
- ditampar itu sakit, tapi indah, pada akhirnya. sep...
- tertampar itu manissssssssss...
- * sebentuk cinta
- just a one step for..
- ketulusan itu mutlak dibutuhkan untuk menjadikan’n...
- membunuh (?)
- shalihah-kan
-
▼
November
(15)
Labels
- amazing (3)
- aneh (6)
- baginda (1)
- berjuang (1)
- bimbang (6)
- biografi (1)
- bisikanjiwa (6)
- buku (7)
- bunda (3)
- cas (1)
- catatanskripsi (3)
- cerita (32)
- convers (4)
- copas (15)
- dakwah (5)
- dijalan (2)
- duainsanmulia (1)
- dunialainku (4)
- dzikrulmaut (2)
- famz (1)
- favorit (6)
- hikmah (6)
- imaji (1)
- isengaja (3)
- kalamerz (6)
- kangennulis (1)
- kisah (5)
- korelmelko (2)
- kutipan (6)
- lihatlahsemesta (2)
- lirik (5)
- makanan (1)
- memori (5)
- mengajar (1)
- milad (2)
- mimpi (1)
- ngajar (6)
- nguli-ah (1)
- nguliah (5)
- nuraniku (3)
- obrolan (1)
- pelajaranmoral (2)
- pendidikan (4)
- poem (6)
- poems (1)
- quotes (2)
- quran (5)
- ramadhaan (9)
- referensi (1)
- refleksi (30)
- rekomitmen (7)
- renungan (35)
- sajak (2)
- sekedartau (2)
- sepintas (67)
- sists (16)
- sky (1)
- sohibukhuwwah (18)
- sokanalogi (3)
- solilokui (12)
- spirit (21)
- tarbawi (2)
- tentangcinta (7)
- tentangnya (4)
- totalitas (4)
- ukhuwwah (2)
- ungkapanhati (31)
- yangjadikenangan (5)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "