Saturday, May 29, 2010

"...aku akan tetap ada disini bersama Rabbku, sampai kemenangan menjadi nyata atau syahid memuliakan diriku ".. (SQ)

Tuesday, May 25, 2010

3 hari seperti setahun... Mau mau mau.. ???

Monday, May 24, 2010

antara syaithan dan iman..

Bayang-bayang itu yang memenuhi ruang imajiku, kini.

kau setan, betapa selalu penuh strateginya kau dalam menghadapi kami, manusia. Picik sekali kau..

Dan kau iman, dimana nafas itu kau hembuskan lagi? Padahal kepulan asap si setan seakan telah menyesakkan hati ini..

Allah., cukuplah saat itu saja..
Tidak (mau) lagi.
Berikan bendera kelulusannya padaku.,


*GB zah.. GB..!
Inget zah, namamu, dijaga..

tapi, bulan itu bukan bintang

Friday, May 14, 2010

untuk satu langkah penuh itu

Bahkan, untuk melangkah satu langkahpenuh-pun aku tak (baca; belum) mampu.

kalau saja harus ku akui, setiap langkah yang selama ini aku jalani masih...
setengah-
sepertiga-
seperempat-
atau bahkan
seper sekian dari langkah yang seharusnya mampu aku penuhi.
Akupun tak (sepenuhnya) meyakini kalau semua ini disebabkan oleh ketergopohan aku dalam memaknai.
aku tak tau atau aku yang terus tak mau tahu, tak peduli.
kalau saja aku ragu, akupun sebenarnya bingung akan keraguan ini.
“Apa lagi yang kau ragukan, Zah !!!!!!!!!!!!!!!”
Ya ! teriakan itu yang mengajakku dalam langkah-langkah belumpenuh yang ku lakukan selama ini.............
tak tauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.....
Astaghfirullah !


Allahumma aariinal haqqa haqqa war zuqnaj tiibaa’ah
wa aariinal baathila baathila war zuqnaj tinaabah !

*Rabbana khalaqta hadzaa baathilaa.. subhaanaka faqinaa ‘adzaa bannaaar...

Dapet nasehat: "Dalam hidup ini, cuma ada 2 kemungkinan; Menikahi orang yang dicintai atau (belajar) mencintai orang yang 'harus' dinikahi"... :D *nasehat yang bijak..haa..makasi Pak..

Sunday, May 9, 2010

Inginku, seperti matahari saja. Tak kenal malam, tak kenal siang. Tapi selalu berenergi dan memberi energi.. :D

Monday, May 3, 2010

Menenggelamkan. Nampak. Lalu ia jatuh. Mengapung. melayang. dan pada akhirnya.. ia tenggelam. Adakah kau yang tahu ? Bagaimana cara mengembalikannya agar ku dapat melihatnya lagi ? Tak begini. Tak begitu. Bukan dalam posisi ini. Bukan juga itu. Jika ia harus tetap disana. Maka biarkan diriku ikut, larut bersamanya.... Menenggelamkan diri..

pernah ada masa-masa (S.A.F)

Pernah Ada Masa-Masa

(Salim A Fillah) 

pernah ada masa-masa dalam cinta kita
kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
hingga terla
mbat untuk menginsyafi bahwa
tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu

pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi,
dan melukis pelangi
namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai

di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman
bahkan saling nasehatpun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api

kubaca cendikiawan dinasti ming, feng meng long
menuliskan sebaitnya dalam ‘yushi mingyan’;
“bungapun layu jika berlebih diberi rawatan
willow tumbuh subur meski diabaikan”

maka kitapun menjaga jarak dan mengikuti nasihat ‘ali
“berkunjunglah hanya sekali-sekali, dengan itu cinta bersemi”

 padahal saat itu, kau sedang dalam kesulitan
seperti katamu, kau sedang perlu bimbingan
maka seolah aku telah membiarkan
orang bisu yang merasakan kepahitan
menderita sendiri, getir dalam sunyi
-ataukah memang sejak dulu begitulah aku?-

dan sekarang aku merasa bersalah lagi
seolah hadirku kini cuma untuk menegur
hanya mengajukan keberatan, bahkan menyalahkan
bukan lagi penguatan, bukan lagi uluran tangan
-kurasa uluran tanganku yang dulupun membuat kita
hanya berputar-putar di kubangan yang kau gali itu-

**

 

setidaknya,, puisi di atas yang tengah menggambarkan suasana hatiku saat ini..

Maaf,, aku sedang tak mampu lagi berkata..

Karena kini aku tengah berkaca ,,,

”Selalukah seperti ini ? Seperti rontokknya dedaunan satu persatu ?”

 

*Sepenuhnya salahku,, yang membiarkannya begitu saja..meski (sungguh) aku tak rela..