Thursday, April 29, 2010

jika aku bicara dengan bahasa cinta, maka aku (begitu) yakin kaupun akan memahaminya dgn bahasa yang sama :)

Monday, April 19, 2010

menapaki langkah awal untuk sebuah akhir 'belas' dalam hidupku. tis'ata 'asyaraa!

Saturday, April 17, 2010

Dan malam ini. Berasa jadi anak arsitektur dah! :D

Thursday, April 15, 2010

msetelah hujan, justru gemintang itu tak malu lagi.. memang seperti itukah? dua hari kemarin (saat siang ataupun sorenya hujan deras), namun setelah itu, malamnya gemintang bertaburan. terang..

Tuesday, April 13, 2010

dari gerak atom hingga rotasi galaksi, semuanya bertasbih !

Alhamdulillah, dari beberapa buku yang saya dapatkan dikesempatan IBF beberapa waktu lalu, ada satu buku yang ngebuat saya jadi ‘wah’ gitu. Kagum yang tak tanggung-tanggung, pada isi buku, yang semuanya (tentu) mengarah pada kebesaranNya dan keagunganNya..

Dalam kesempatan kali ini, izinkan saya untuk men-share-kan isi buku tersebut yang –bagi saya- keren banget dan insya Allah membuat kita semakin merasa kerdil di hadapanNya. Sungguh, tak ada sedikitpun kesombongan yang bisa kita banggakan.

Ohya, sebelumnya..
ingin sedikit bersenandung.. ;p

Mengapa bintang bersinar ?
Mengapa air mengalir ?
Mengapa dunia berputar ?
Lihat segalanya lebih dekat, dan kau akan mengerti..

**
Baiklah.
Buku yang saya maksud tersebut berjudul :

Bahkan Jagat Raya pun Bertasbih
Ilustrasi Alunan Tasbih Dari Gerak atom Hingga Rotasi Galaksi
Penulis : Dr. Ahmad Syawqi Ibrahim


“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa apa yang dilangit, apa yang ada dibumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pepohonan, binatang melata, dan sebagian besar manusia, bersujud kepada Allah?”
(QS. Al Hajj: 18)

Dari semua penjelasan yang ada dalam buku ini, memang sejatinya telah terangkum dalam bahasa Allah sendiri. Ya. Al Hajj ayat 18.

Semua itu, pasti berawal dan berakhir pada Dia.
Allah. Nama teragung dan termulia. Pun setelah membaca buku tersebut, didalamnya terangkum (mungkin) akar kata nama Allah.

• Kata Allah mungkin berasal dari kata aliha, yang berarti: bergegas menuju, bergantung pada.Jelas, maksudnya setiap kita mesti bergantung padaNya di setiap waktu dan keadaan.
• Mungkin pula kata Allah berakar kata alaha, yang berarti melindungi dan memberi pertolongan. Ya. hanya Allah-lah sebaik-baik pelindung dan penolong.
• Mungkin pula kata Allah memiliki akar kata alaha, yang berarti; suka dan menaruh perhatian, atau kata laha yang artinya tertutup.

‘Allah’ juga merupakan sebuah nama yang unsur-unsur pembentuknya selalu menunjuk kepadaNya. Allah. Terdiri dari tiga huruf, yaitu alif, lam, dan ha.

Bertiga huruf-huruf itu membentuk sebuah kata : Illah (Tuhan), yang menunjuk kepada Allah.
Jika huruf pertama (alif) dari kata Allah dihilangkan, akan terbentuk kata Lillahi, yang berarti bahwa segala sesuatu adalah milik Allah.
Jika dua huruf depan dihilangkan, akan terbentuk kata lahu, yang juga berarti bahwa segala sesuatu adalah milikNya.
Jika huruf terakhir hanya sendiri, akan terbentuk kata hu, yang berarti “Dia”, “Allah”, tak ada yang lain.

**
Selanjutnya..
Apa itu tasbih ?
Tasbih adalah menyucikan dan mengagungkan Allah.

“Apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Maha Mulia lagi Mahabijaksana”. (QS. Al Hasyr: 1)

(Lagi-lagi) saya baru mengetahui sekaligus mendapat jawaban dari sekian pertanyaan saya setelah saya membaca buku ini, meskipun sebenarnya, pertanyaaan baru-pun muncul lagi dalam benak saya.

Begini. dalam buku tersebut dijelaskan:

Istilah bumi dalam ayat agung tersebut menunjuk kepada nama jenis benda, yaitu planet. Jadi, yang dimaksud dengan bumi adalah seluruh planet sejenis bumi yang kita kenal dan kita huni ini. Langit yang tujuh ternyata menampung miliaran matahari dan setiap matahari dikelilingi oleh planet sejenis bumi. Tidaklah benar anggapan bahwa hanya ada satu bumi di tujuh lapis langit.

Segala sesuatu di alam semesta ini,
dari butiran pasir hingga gunung menjulang,
dari kuntum mawar hingga pohon rindang,
dari manusia hingga serangga, dari inti atom hingga planet besar,
dari bintang ‘kecil’ hingga galaksi luas, ke-semua itu, bertasbih padaNya.

Tasbih langit dan bumi beserta isinya kepada Allah dinyatakan oleh Allah dalam kalimat berita, bukan perintah. Artinya, hanya manusia yang diperintahkan secara khusus oleh Allah untuk bertasbih, sedangkan makhluk lain, tanpa perlu diperintah, telah difitrahkan olehNya untuk selalu bersujud, shalat, dan bertasbih kepadaNya.

Mungkin kita pernah berdalih bahwa tak semua manusia bertasbih padaNya. Ya. Memang benar, bahwa pikiran, ucapan, dan tindakan kita tidak selamanya taat untuk bertasbih kepada Allah, tetapi di setiap molekul dalam raga kita dan setiap sel dalam tubuh kita terus menerus bertasbih kepada Allah, tanpa henti. Sel-sel itu bertasbih kepada Allah sesuai dengan fitrah penciptaanNya.
Tak ada satupun makhluk yang bisa lari dari fitrahnya kecuali ia akan binasa.
Dari sinilah kita memahami karakter tasbih makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan, serta benda mati seperti pasir.

**

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang serta matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya beredar (yasbaah) pada garis edarnya”. (QS. Al Anbiya : 32)

Kata ‘yasbaah’ (beredar) meniscayakan sebuah gerakan sendiri-sendiri. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ilmuwan astronomi bahwa matahari, bulan, dan planet2 beredar di luar angkasa pada garis edarnya masing2.

Namun ternyata (seperti biasa).. Al Quran sudah lebih dulu mengungkap hal ini :

“Dan demi (segala) yang beredar dengan sungguh-sungguh beredar”
(QS. An Naazi’at : 3)

**

“Dan matahari berlari (tajrii) di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Sang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui” (QS. Yasiin : 38)

Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Dzar r.a :”Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang arti firman Allah SWT : ‘Dan matahari berlari di tempat peredarannya’. Beliau SAW menjaab : ‘Tempat peredarannya ada di bawah ‘Arsy’”.

Fakta yang sama disebutkan dalam banyak riwayat. Matahari dihubungkan dengan perbuatan dan gerakan: berlari, pergi, sujud, bangkit, kembali, terbit, bangkit, lalu berlari lagi. Itu semua adalah gerak aktif pola melingkar. Pola matahari melintasi orbitnya sebagaimana ditemukan oleh para astronom modern saat ini.
Masyaa Allah!

Teringat penggalan ayat kursi (QS. Al Baqarah: 255):
“...Kursi Allah meliputi langit dan bumi”.
Dalam suatu riwayat Rasululah SAW bersabda : “Wahai abu Dzar, langit yang tujuh berikut bumi yang tujuh dibandingkan dengan Kursi hanyalah bagaikan sebuha cincin yang tergeletak di sebuah tanah lapang yang luas membentang. Dan, keutamaan ‘Arasy atas Kursi laksana keutamaan tanah lapang nan luas membentang atas cincin itu”.

Dari Al Qur’an kita mendapat informasi bahwa seluruh benda alam berada di tengah-tengah Kursi dan Kursi berada di tengah-tengah ‘Arasy.

Mmm... sebenarnya masih banyak lagi macam-macam tasbih yang dijelaskan dalam buku ini, namun maaf hanya segini, berhubung segala keterbatasan. (So, silahkan membaca buku ini).
Ada tasbih komet, planet, petir, burung, gunung, serangga, biota laut, tumbuhan, bahkan hingga benda mati seperti batu-pun ikut bertasbih, sebagaimana dalam QS. Al Baqarah : 74, “Padahal diantara batu-batu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai darinyadan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh , karena takut kepada Allah”.

Pada akhirnya...

“Dan tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”
(QS. Al Isra’ : 44)


Subhanallah wal hamdulillaah Wa Laa illaa ha illallaah Wallaahu Akbar !!!

Monday, April 12, 2010

Dan perkelahian hati itu,, Menyakitkan..perih..

Sunday, April 11, 2010

"Disini terlihat. Medan yang membentang luas, penuh sesak oleh manusia dalam dinamika paling mendesak, saling berlomba dan saling mendorong mencapai berbagai tujuan.. Tetapi di belakang itu semua, ada tangan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengatur, yang memegang semua kendali dan menuntun parade saling berdesakan, saling menjatuhkan, dan saling berlomba cepat itu, ke arah kebaikan, kemaslahatan, dan pertumbuhan, di akhir perjalanan" (Sayyid Quthb)

Guru Kehidupan

Ada murid dapat belajar hanya dari guru yang ber-SK,
disuapi ilmu dan didikte habis-habisan

Ada yang cukup belajar dari katak yang melompat atau angin yang berhembus pelan lalu berubah menjadi badai yang memporak-porandakan kota dan desa.

Ada yang belajar dari apel yang jatuh disamping bulan yang menggantung di langit tanpa tangkai itu.

Ada guru yang banyak berkata tanpa berbuat.

Ada yang lebih pandai berbuat daripada berkata.

Ada yang memadukan kata dan perbuatan.

Yang istimewa diantara mereka, bila :

“Melihatnya engkau langsung ingat Allah, ucapannya akan menambah amalmu dan amalnya membuatmu cinta akhirat”

Yang tak bisa belajar dari guru alam dan dinamika lingkungannya, sangat tak berpotensi belajar dari guru manusia.
Yang tak dapat mengambil ibrah dari pelajaran orang lain, harus mengambilnya dari pelajaran sendiri, dan untuk itu ia harus membayar mahal.
Bani Israil bergurukan Nabi Musa as, salah satu Ulul ‘Azmi para rasul dengan azam berdosis tinggi. Bahkan leluhur mereka nabi-nabi yang dikirim silih berganti. Apa yang kurang ?
Ibarat meniup tungku, bila masih ada api di bara, kayu bakar itu akan menyala.
Tetapi apa yang kau hasilkan dari tumpukan abu dapur tanpa setitik api, selain kotoran yang memenuhi wajahmu?.

**

(Syaikhut Tarbiyyah, Allahyarham Rahmat Abdullah _ARA_)

Friday, April 9, 2010

dan memang. Semakin kau belajar, semakin pula kau merasa bodoh. Kau tanyakan mengapa ? Karena begitu ke-MAHA LUAS-an ilmuNya, yang tak akan pernah kan habis untuk dikaji. Sebaliknya, semakin kau enggan untuk belajar, justru membuat kau merasa 'pintar sendiri'. Duhai Rabbi, jadikan diri ini selalu menjadi pembelajar sejati.. ;)